Refleksi 10 tahun CU FPPK: Dimulai, Ditumbuhkan dan Diperkuat Pendidikan

1.884 Views

Disebut berkeadilan, karena setiap anggota yang baru masuk wajib meminjam untuk menabung atau berinvestasi di simpanan unggulan (Timawakng), artinya mereka wajib berkontribusi dalam mengembangkan Credit Union. Menguntungkan, karena dari investasi atau tabungan yang diciptakan melalui pinjaman tersebut mendapat balas jasa pada bulan berikutnya dengan persentase yang relatif cukup tinggi bila dibandingkan dengan CU umumnya (non gerakan).

Keuntungan lainnya berupa perlindungan sosial seperti santunan berobat rawat inap, santunan dukacita dan perlindungan atas simpanan dan pinjaman jika anggota yang bersangkutan meninggal dunia. 

Lembaga-lembaga di bawah naungan Konsorsium GPPK antara lain YKSPK, ID, BPR-PanBank, LBBT, PPSDAK, MIKA, AMAN Kalimantan Barat dan RuaiTV yang menjadi basis berdirinya CU ini juga berkewajiban untuk mendampingi, menjaga visi, misi dan arah gerakan CUG ini serta mendukung pengelolaan, pengembangan dan sekaligus dapat menggunakan berbagai produk pelayanan yang disediakan CUG.

Diawali, Ditumbuhkan dan Diperkuat Pendidikan

Dengan dukungan para aktivis dari sejumlah lembaga tersebut, maka CU FPPK sebagai wahana pengimplementasian ideologi pemberdayaan holistik menjadi semakin nyata dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

Demikian juga pengelolaannya. Pada tahap awal, CU FPPK sepenuhnya dikelola langsung oleh para aktivis GPPK. Mereka secara khusus diberdayakan, direkrut, dididik dan dilatih untuk menjadi aktivis manajemen, pengurus dan pengawas yang profesional dalam mengembangkan Credit Union dengan konsepsi filosofi petani seutuhnya. Prinsip pemberdayaannya adalah bagaimana semaksimal mungkin menggunakan sumberdaya yang ada, mulai dari apa yang dimiliki dalam rangka mengembalikan dan memurnikan gerakan Credit Union sebagai gerakan ekonomi kerakyatan yang khas untuk mengembangkan kesejahteraan anggota.  

Hingga 10 tahun ini perjalanannya, CU FPPK memang masih perlu untuk terus menerus berbenah. Menguatkan ideologi dan pemahaman atas konsepsi filosofi petani kepada para pengelola, aktivis dan anggotanya adalah upaya yang tidak boleh dihentikan. Ini bukan tanpa alasan. Sebuah CU mesti diawali, ditumbuhkan dan diperkuat dengan pendidikan. 

Tak ketinggalan pula bahwa CU Gerakan ini tetap harus beradaptasi dengan dunia baru, perkembangan informasi dan teknologi. Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi yang serba digital, berbasis internet, kini dan di masa yang akan datang, diharapkan dapat dimanfaatkan secara cerdas dan kritis untuk melakukan edukasi publik mengenai hakikat kehadiran dan pelayanan CU Gerakan sebagai lembaga gerakan pemberdayaan ekonomi kerakyatan berbasis konsepsi filosofi petani. Selamat Ulang tahun ke-10 CU Filosofi Petani Pancur Kasih!

Foto: Villo. Editor: K. Gunui & Giring.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *