Peserta Pelatihan Manajemen Pengetahuan untuk Komunikasi Pembangunan Asia Pasifik dari 9 Negara Berkunjung ke Institut Dayakologi, Ruai TV dan Tugu Khatulistiwa


Saat menerima para pengunjung, Y. Ivie Abas, didampingi Kepala Departemen News, Martina Antrinita, Kepala Departemen Teknik dan Penyiaran, Albert Dedi, dan Wakil Pemimpin Redaksi, Tarjan Sofian.

Para pengunjung diajak untuk melihat langsung bagaimana Ruai TV berperan aktif dalam pemberdayaan Masyarakat Adat. Sementara itu, dalam kungjungan ke Tugu Khatulistiwa, para pengunjung sempat diajak masuk ke ruangan studio untuk melihat-lihat keadaan di dalam ruang.
Sharing dari Institut Dayakologi
Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan kapasitas peserta dalam berkomunikasi secara efektif dengan memanfaatkan platform media digital dan sosial media. Pelatihan tersebut juga bertujuan memaksimalkan penggunaan platform media untuk bisa menjangkau keterlibatan yang lebih luas, serta berkontribusi pada manajemen pengetahuan kelembagaan dan komunikasi strategis.
Dari Institut Dayakologi, para pengunjung mendapatkan sharing tentang pemberdayaan holistik dan tantangan media digital dalam menyuarakan kondisi Masyarakat Adat dan mempromosikan produk-produk lokal.
Terkait hal itu, dalam kunjungan ke Institut Dayakologi, para pengunjung mendapatkan sharing dari Institut Dayakologi tentang pemberdayaan holistik Masyarakat Adat dan tantangan penggunaan platform media dalam mempromosikan berbagai komoditi lokal usaha produktif Masyarakat Adat.
Eleanor Dictaan Bang-oa, fasilitator dari Filipina yang memoderatori pemaparan dari Krissusandi Gunui’, Direktur Institut Dayakologi, menyudahi proses tanya jawab karena waktu sudah menjelang malam.
“Kita akhiri saja tanya jawab ini karena kita harus kembali ke penginapan. Besok masih banyak sesi pelatihan. Kita perlu membagi waktu seefektif mungkin agar tujuan dan hasil dari pelatihan ini bisa tercapai,” ujar Elean.
Pelatihan yang dihadiri oleh 16 laki-laki dan 12 perempuan tersebut diharapkan dapat menghasilkan capaian penting bagi para pesertanya, antara lain: 1) Meningkatkan apresiasi terhadap pentingnya multimedia dan literasi informasi bagi Masyarakat Adat, 2) Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam platform dan teknologi komunikasi, baik tradisional maupun modern, 3) Meningkatkan kapasitas untuk menciptakan dan menyebarluaskan pengetahuan yang berkualitas dan efektif, 4) Membangun advokasi yang lebih luas melalui peningkatan visibilitas inisiatif-inisiatif Masyarakat Adat.[*]