UKM MENWA STKIP Persada Khatulistiwa, Sintang Laksanakan Seminar Kepemimpinan Yang Berbudaya, Institut Dayakologi: Kepemimpinan Wajib Berwawasan Budaya & Berpikir Kritis


Sapta Basa Dayak & Berpikir Kritis
Gunui’ mengatakan kepemimpinan idealnya berbasis pada nilai-nilai universal kebudayaan Dayak yang disebutnya sebagai “Sapta Basa Dayak”, yakni kemanusiaan, solidaritas persatuan, keberagaman dan perdamaian, naturalitas dan keberlanjutan, keadilan dalam kebijaksanaan, budi basa dan bebasa, dan spiritualitas adat.
Kepemimpinan, selain memegang prinsip berani membela kebenaran dan berpikir kritis, juga harus bisa mengeksplor seluruh talenta untuk pengembangan diri, memiliki sikap dan perilaku yang santun, menghormati orang yang lebih tua, menyadari diri sebagai makhluk Tuhan dan menghargai adat-istiadat dan budaya setempat.
Ia juga mengharapkan mahasiswa anggota MenWa untuk aktif melestarikan kebudayaan lokal. “Saya mengajak teman-teman mahasiswa agar turut melindungi, mengembangkan dan memajukan kebudayaan Dayak dengan cara masing-masing, misalnya melalui media sosial agar semakin dikenal masyarakat luas,” pungkas Gunui’.
Putera Dayak Dsa, kelahiran Tapang Sambas, Kab. Sekadau ini mengajak mahasiswa yang notabene calon pemimpin masa depan agar jangan sungkan-sungkan memperkaya perspektif kebudayaan dalam realtias yang beragam.
Realitas keberagaman, suka atau tidak suka, meminta adanya sikap saling menghargai, menghormati perbedaan satu sama lain agar terwujud harmoni dalam hubungan sosial sehingga potensi perselisihan terbuka antar-kelompok maupun antar-golongan dapat diminimalisir.
Sebagai anggota MenWa, seorang mahasiswa juga dapat menggali kisah-kisah perjuangan orang Dayak di zaman penjajahan kolonial di masa lampau, yang penuh rintangan dalam mempertahankan hidup, dan kisah orang Dayak di era Orde Baru yang mempertahankan kehidupan di rumah panjang, tapi kemudian pindah ke rumah-rumah tunggal lantaran dipaksa rezim kala itu.

Pengalaman panjang berinteraksi dengan alam, sang pencipta dan leluhur menghasilkan kebudayaan yang menghargai dan memelihara kelestarian lingkungan alam ciptaan Tuhan. Kebudayaan yang menghidupkan dan menjadikan alam sebagai pusat penghidupan sosial dan budaya Dayak. Saat ini MenWa STKIP Persada Khatulistiwa memiliki 19 anggota aktif, terdiri dari mahasiswa semester empat hingga semester enam. Di masa yang akan datang pembinaan dan pemberdayaan anggota satuan MenWa seperti ini dapat ditingkatkan lagi. Semoga. (*)