UKM MENWA STKIP Persada Khatulistiwa, Sintang Laksanakan Seminar Kepemimpinan Yang Berbudaya, Institut Dayakologi: Kepemimpinan Wajib Berwawasan Budaya & Berpikir Kritis


Penulis: Kandida Maro Rayo | Foto: Dok. UKM MenWa | Editor: Giring
Sintang, KR – Sebagai bagian dari upaya Pembinaan dan pemberdayaan Resimen Mahasiswa Indonesia (MenWa) dalam Bela Negara, Unit Kegiatan MenWa STKIP Persada Khatulistiwa, Sintang selenggarakan Seminar Kepemimpinan Yang Berbudaya, Jumat (26/5/2023). Seminar atau lebih tepatnya dialog tersebut menggunakan paltform daring, khusus untuk mahasiswa anggota MenWa.
Yudi, moderator seminar, mengatakan semula cukup banyak yang ikut, namun karena hambatan jaringan internet, jadinya hanya sepuluh orang yang ikut sampai selesai. Kepada penulis, Yudi mengatakan jika ia merasa semakin bertambah wawasan dan pemahamannya tentang kebudayaan, terutama kebudayaan Dayak.
baca juga: Catatan dari Webinar Pendidikan Multikultur “The Best” Arah Baru IKIP PGRI Pontianak https://kalimantanreview.com/catatan-dari-webinar-pendidikan-multikultur-the-best-arah-baru-ikip-pgri-pontianak/
“Wawasanku mengenai kebudayaan daerah ini semakin kaya. Bahkan terkait suku Dayak saja, ternyata di Kalbar ini ada 151 Subsuku dengan 100 sub-subsuku lagi, dan memiliki 168 varian bahasa Dayak,” ucap Yudi.
Dengan semangat optimis Yudi juga berharap agar generasi muda, terutama mahasiswa anggota MenWa STKIP Persada Khatulistiwa semakin termotivasi untuk mengetahui lebih jauh lagi keragaman budaya di Kalbar umumnya, termasuk budaya Dayak.
Calon pemimpin, apalagi mahasiswa anggota MenWa harus memiliki perspektif kebudayaan yang luas. MenWa identik dengan kedisiplinannya dalam menginternalisasi nilai, sikap dan karakter kepemimpinan yang disiplin, berpengetahuan luas dan wawasan kebangsaan yang ber-Bhineka Tuggal Ika.
baca juga: SUKU DAYAK DAN PEMBANGUNAN DI PERBATASAN BENGKAYANG-MALAYSIA https://kalimantanreview.com/suku-dayak-dan-pembangunan-di-perbatasan-bengkayang-malaysia/
“Dalam konteks kebudayaan Dayak, kepemimpinan yang berbudaya berarti memahami nilai-nilai universal kebudayaan Dayak yang disebut Sapta basa Dayak,” urai Krissusandi Gunui’, Direktur Eksekutif Institut Dayakologi saat menjadi narasumber.