Tiga Ada: Prasyarat Regenerasi Kebudayaan
Penulis: Tim KR & Manuk Kitow | Foto: LLB | Editor: R. Giring
Sanggau, KR – Tiga ada adalah prasyarat utama yang memungkinkan terjadinya proses regenerasi kebudayaan kepada generasi yang lebih muda. Tiga ada itu meliputi: (1) Ada individu atau kelompok yang punya kemauan kuat untuk belajar; (2) Ada individu atau kelompok yang punya kemauan serius untuk mengajarkan ilmu pengetahuan dan pengalaman kebudayaannya, dan (3) Ada dukungan fasilitas berupa alat maupun bahan agar proses belajar tersebut terjadi sebagaimana mestinya.
Ketiga hal tersebut bersifat komplementer satu sama lain. Proses belajar akan berjalan hingga mencapai tujuan baik tataran teknis maupun filosofis. Dalam konteks penyelamatan dan pemajuan kebudayaan, dukungan tiga hal tersebut merupakan prasyarat yang mutlak ada.
Lebih lagi ketika memasuki tahap pengembangannya karena selalu diikuti oleh harapan untuk menghasilkan sesuatu komoditi yang dapat memberikan nilai tambah ekonomi bagi masyarakat pemangkunya.
Jadi, dalam konteks pemajuan kebudayaan, sejak proses di bagian hulunya hingga proses di bagian hilirnya harus mendapatkan perhatian yang sama sehingga dapat berkontribusi bagi kesejahteraan masyarakat pemangkunya.
Revitalisasi kebudayaan sedianya dapat diawali dengan penggalian potensi, pendokumentasian (baca: pendataan lengkap), pewarisan melalui pendidikan formal maupun non-formal serta promosi hingga mentransfotmasikannya ke dalam kemasan produk-produk turunannya yang memiliki daya tarik dan nilai ekonomis yang ramah lingkungan.
Pengetahuan dan kerajinan menenun kain “kebat’’ Iban Sebaruk diwariskan kepada generasi penerusnya. Seiring dengan itu, pengetahuan menenun kain “kebat’’ juga akan dikembangkan sebagai bagian dari kekhasan budaya lokal Kab. Sanggau. Dalam dukungan para pihak terkait, maka kelak bisa menjadi salah satu warisan budaya kebanggaan daerah Kab. Sanggau.
baca juga di: Kerja Sama dan Jaringan Kunci Keberhasilan Revitalisasi Kebudayaan Lokal Menenun Kain “Kebat” Dayak Iban Sebaruk
Demikian beberapa di antara kesimpulan pokok Seminar dan Pameran Revitalisasi Pengetahuan Menenun Kain “Kebat” Dayak Iban Sebaruk, Dusun Sungai Sepan Desa Malenggang, Kec. Sekayam Kab. Sanggau yang berada di wilayah perbatasan RI-Sarawak, Malaysia.
Hampir Punah
LLB dengan dukungan Program dari Dana Indonesiana Kemendikbudristek RI melakukan Revitalisasi Pengetahuan Menenun Kain “Kebat” Dayak Iban Sebaruk, Dusun Sungai Sepan Desa Malenggang, Kec. Sekayam Kab. Sanggau.