Kerja Sama dan Jaringan Kunci Keberhasilan Revitalisasi Kebudayaan Lokal Menenun Kain “Kebat” Dayak Iban Sebaruk


“Banyak orang tak menyangka jika ada Subsuku Dayak di wilayah Kab. Sanggau memiliki kerajinan menenun. Kita bangga karena di Kab. Sanggau ini masih kerajinan tenun asli Dayak, ” ujar Arita Apolina, S. Pd., M.Si.
Ketua Dekranasda Kab. Sanggau, Ketua Tim Penggerak PKK Kab. Sanggau, dan Bunda Literasi ini juga mengapresiasi upaya revitalisasi pengetahuan menenun kain “kebat” Iban Sebaruk di wilayah perbatasan yang dilakukan LLB.
“Saya tahu, upaya menghidupkan kembali pengetahuan menenun ini tidak gampang, apalagi kabarnya sudah 50 tahun lebih tidak pernah dipraktekkan lagi. Sangat Saya mengapresiasi upaya revitalisasi yang dilakukan LLB ini dan saya harap kerajinan menenun ini nanti bisa jadi kebanggaan Kab. Sanggau, ” pungkas Arita Apolina saat menjadi salah satu nara sumber.

Senada dengan itu, Silvester Roy Wiranto, Kabag Perindustrian dari Disperindagkop dan Usaha Mikro Kab. Sanggau, dalam pemaparannya menyambut baik revitalisasi pengetahuan menenun tersebut. Lebih lanjut ia menyatakan pihaknya siap memberikan dukungan. “Kami siap mendukung pengembangannya dan promosinya. Untuk itu, hal teknis maupun non-teknis perlu disiapkan. Kita mesti siapkan data base mengenai tata cara pembuatan, sumber bahan, taksiran harga, bahkan filosofi dan nilai-nilai di balik motif kain “kebat” yang telah dihasilkan agar potensi ekonominya semakin tinggi sehingga bisa berkontribusi untuk kesejahteraan pengrajin tenun itu sendiri, ” imbuh Roy optimis.

Pasianus Purwandi, Kabid Kebudayaan Disdikbud Kab. Sanggau mengatakan bahwa yang dilakukan LLB selaku pendamping relevan dengan amanah UUD 1945 pasal 32 tentang kebudayaan, UU Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan junto Perda Nomor 6 Tahun 2019 tentang Pemajuan Kebudayaan. Lebih jauh Purwandi mengatakan pengetahuan kerajinan menenun bisa dimanfaatkan sebagai materi muatan lokal di sekolah tingkat menengah.

“Ini akan memperkuat upaya pelestarian dan pewarisannya bagi generasi penerus, dan sekaligus memperkuat karakter daerah Kab. Sanggau dan negara bangsa Indonesia yang kaya kearifan lokal. Disdikbud Kab. Sanggau siap mendukung upaya pelestarian dan pewarisan budaya lokal dengan pengajaran Muatan Lokal, di antaranya pengetahuan dan keterampilan menenun kain “kebat” Iban Sebaruk ini, ” pungkas Purwandi di hadapan peserta seminar termasuk para kepala sekolah dari Sanggau dan Parindu ini.

Senada dengan para narasumber di atas, Timotius Suding, Temenggung Iban Sebaruk Tanah Kedieh dalam sambutannya menyatakan bahwa dukungan dari para pihak, terutama dari Pemerintah Daerah Kab. Sanggau melalui OPD terkait sangat diperlukan. “Atas dukungan dari kita semua, jangankan sampai menjadi kebanggaan, pengetahuan mengenai kerajinan tenun kain “kebat” ini bisa bertahan saja sudah cukup,” tegas Temenggung. [*]