Selamat Jalan Hendrikus Adam . . .
Oleh: Giring | Foto: Istimewa
Bumi seperti menangis mengiringi HENDRIKUS ADAM ke tempat istirahat terakhirnya: pemakaman keluarganya di Kampung Sabue, Nahaya. Dari subuh hingga tengah siang, Kamis, 19 Juni 2025, air mata langit membasahi bumi sepanjang jalan dari Pontianak menuju Sabue, Nahaya, kampung tempat almarhum diistirahatkan.

Gerakan lingkungan khususnya di KALBAR, dan tanah air pada umumnya kehilangan salah satu aktivis terbaiknya. “Adam adalah salah satu aktivis yang berkomitmen kuat dan konsisten. Di era sekarang ini tidak mudah menjadi aktivis yang seperti dia ini. Sekadar contoh, Adam setia membela peladang berkearifan lokal,” kata John Bamba, yang juga pernah menjadi Ketua Presidium PMKRI Pontianak.

Kamis, 19 Juni 2025, kami rekan-rekan sejawat mengantar, Alm. Hendrikus Adam, Direktur WALHI Kalimantan Barat (2023-2027) yang berpulang pada Selasa, 17 Juni 2025 lalu. Adam lahir pada 1982. Kepulangan Adam adalah duka bagi keluarga biologisnya, bahkan bagi para aktivis gerakan lingkungan – keluarga ideologisnya. Dam, fisikmu memang telah tiada di dunia fana ini, tapi semangat keaktifisanmu tak kan pernah mati, selalu menyala bersama perjuangan rekan-rekan aktivis.
Artikel ini ditulis untuk mengenang sosokmu sebagai aktivis gerakan lingkungan. Di kala Adam di dunia ini, kami punya lebih dari satu irisan. Pengalaman keorganisasian, komunitas dan hobi merupakan beberapa hal yang mempertemukan kami. Kami sebagai sesama alumni MATUKERS Asrama Bruder MTB Sepakat 2, berkuliah di FISIPOL UNTAN, alumni KEWAKA, KMK, organisasi mahasiswa ekstra kampus, berbagai aktivitas KE-WALHI-AN, dan dunia tulis-menulis.
Saat kuliah, Adam aktif menulis di Mimbar UNTAN, menjadi koordinator GEMPA FISIPOL UNTAN. Sekitar 2007, dia aktif dalam inisiasi SALAK, organisasi ekstra kampus sahabat lingkungan WALHI KALBAR. Adam pernah menjadi Ketua Presidium PMKRI St. Thomas More, Pontianak.

