Menolak Lupa: CUG Gemalaq Kemisiq Gelar Pelatihan Nilai-nilai Dasar dan Ideologi Gerakan Pemberdayaan Pancur Kasih
Penulis: Iyenk | Foto: Derry/Dok. GemalaK Genalau | Editor: Giring
Tanjung, Jelai Hulu, KR – 118 aktivis,terdiri dari utusan aktivis CU Gerakan Gemalaq Kemisiq, CU Gerakan Canaga Antutn, CU Gerakan Konsepsi Filosofi Petani Pancur Kasih, Pusat Dayakologi, dan utusan Aliansi Masyarakat Adat Dayak Jalai Kendawangan (AMA-JK), antusias mengikuti pelatihan nilai-nilai dasar dan ideologisasi Gerakan Pemberdayaan Pancur Kasih (GPPK).
Baca juga: https://kalimantanreview.com/litbang-cu-gerakan-gemalaq-kemisiq-gelar-pelatihan/
Pelatihan dilaksanakan oleh CU Gerakan Gemalaq Kemisiq pada tanggal 5 – 7 Juni 2025, bertempat di Rumah GemalaK, Tanjung, Kec. Jelai Hulu, Kabupaten Ketapang. Trainer pelatihan 3 hari tersebut adalah John Bamba yaitu Mantir Pancur Kasih, yang juga inisiator dan pendiri CU Gerakan Gemalaq Kemisiq. Proses pelatihan dibantu oleh tim Sadoq Pancur Kasih.

Pelatihan untuk para aktivis dan calon aktivis tersebut bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman para aktivis dan calon aktivis tentang sejarah ideologi kapitalis, ideologi imperialis, sejarah gerakan sosial baru Gerakan Pemberdayaan Pancur Kasih, Credit Union Gerakan Konsepsi Filosofi Petani, dan tentang makna menjadi seorang aktivis gerakan perubahan. Hal tersebut dijelaskan Ketua CUG Gemalaq Kemisiq, Rusmanto saat memberikan kata sambutan. “Pelatihan ini diharapkan bisa meningkatkan komitmen, loyalitas, semangat kerelawanan, kepedulian, militansi, integritas dan kejujuran para aktivis, karena para aktivis, pada hakikatnya ialah aktivis gerakan perubahan. Aktivis gerakan perubahan tidak boleh lupa terhadap dinamika zaman yang berubah pesat,” kata Rusmanto.
“Pengetahuan, pemahaman dan pendalaman tentang nilai-nilai dasar Gerakan Pemberdayaan Holistik di kalangan para aktivis belum merata. Hal ini tercermin dalam cara berpikir dan cara bertindak para aktivis. Oleh karena itu, peningkatan pengetahuan dan pengalaman ideologi gerakan pemberdayaan holistik sangat diperlukan karena di tangan para aktivislah kesinambungan karya-karya gerakan kelak dipertaruhkan,” kata John, yang juga penasehat CUG Gemalaq Kemisiq dan salah satu pendiri Institut Dayakologi itu.
Baca juga: https://kalimantanreview.com/manamburau-melayat-orang-meninggal-dalam-budaya-dayak-jalai/
Tara Natalia, peserta dari CUG Canaga Antutn, mengatakan bahwa dirinya senang dapat mengikuti pelatihan tersebut. Dia menyatakan, pelatihan tersebut cocok bagi para aktivis, terutama aktivis baru.

