Memaknai 26 Tahun Credit Union Gerakan Gemalaq Kemisiq Mengabdi untuk Kehidupan dan Keselamatan


Penulis: Manuk Kitow | Foto: Aleks & Dery / Dok. CUG GK/AMA JK | Editor: Tim Redaksi & Giring
Tanjung, Jelai Hulu, KR – Credit Union Gerakan Gemalaq Kemisiq (CUG GK) mengusung tema “Ruas buluh agiq bebukuq, Untai taliq agiq besimpul” dalam rangka memaknai 26 tahun pelayanannya dalam mengabdi untuk kehidupan dan keselamatan sejak didirikan pada tanggal 17 Februari 1999.
Pemaknaan 26 tahun CUG GK ditandai dengan penanaman bibit pohon kayu belian/ulin, bibit pohon durian, malui dan manggis, serta misa syukur dan pemotongan kue ulang tahun, yang dilaksanakan pada Senin (17/2/2025) pagi dan sore. Sedangkan, rapat rencana kerja, rapat anggaran pendapatan dan belanja CUG GK TB. 2025 dilaksanakan siang.
Rangkaian kegiatan tersebut dipusatkan di komplek pedahasan Rumah GemalaK, Tanjung, Kec. Jelai Hulu, Kab. Ketapang, termasuk RAT TB. 2024, yang digelar Selasa (18/2/2025).
Menurut Ketua Panitia, Philipus Kuli, sebanyak 254 anggota CUG GK hadir mewakili anggota dari 12 tempat pelayanan.
Menanam pohon
Senin (17/2/2025), pukul 08.00 WIB, CUG GK melakukan penanaman bibit pohon kayu ulin/belian, durian, malui dan manggis. John Bamba, inisiator pendirian yang juga Ketua Penasehat CUG GK saat membuka kegiatan penanaman pohon mengatakan, pohon kayu ulin/belian melambangkan kesetiaan dan komitmen yang kuat seluruh komponen CUG GK terhadap semangat awal, prinsip dan nilai-nilai dasar CUG GK, yang terus dijaga secara berkelanjutan bagaikan panjangnya usia pohon kayu belian/ulin.
Dia menambahkan, pohon durian, malui dan manggis hidup dan tumbuh bersama berdampingan dalam satu lokasi dengan pohon belian. Ini sebagai simbol semangat dan kerja sama di antara berbagai komponen CUG GK yakni pengurus, pengawas, akivis manajemen dan anggota dalam mewujudkan kesejahteraan bersama.
Baca juga: https://kalimantanreview.com/manamburau-melayat-orang-meninggal-dalam-budaya-dayak-jalai/
“Perkembangan CUG GK hanya bisa diwujudkan dengan kerja sama dan soliditas antarseluruh komponennya yaitu pengurus, pengawas, aktivis manajemen dan anggota,” ujar penulis buku “Dayak Jalai di Persimpangan Jalan” ini. “Agar kualitas anggota dan seluruh layanan bisa berjalan maksimal, maka tidak boleh hanya mengandalkan satu komponen saja yang bekerja keras mengembangkan CUG GK ini,” imbuh John sambil menanam sebatang bibit pohon kayu ulin/belian. Adapun 7 (tujuh) aktivis senior CUG GK yang turut membersamai ketua penasehat menanam pohon asli dari daerah Jalai tersebut adalah Ibu Gema, Lusius Maris, Agustinus Bayer, Muliadi, Kusnadi, Sarvianus Mimi dan Agi.
Sementara itu, pada RAT CUG GK TB. 2024, Ketua CUG GK, Ajin Vensentius, dalam sambutan mengatakan, pihak pengurus telah berusaha semaksimal mungkin mengatasi berbagai persoalan yang terjadi selama periode kepengurusan ini, meski tak semuanya bisa diselesaikan dengan sempurna.

“Kami pengurus periode ini telah berusaha maksimal mengatasi berbagai tantangan yang ada. Meskipun tak semua persoalan bisa diselesaikan dengan sempurna sehingga menjadi pekerjaan rumah bagi pengurus baru. Hal ini pula yang disimbolkan dengan tema kegiatan ini. Selain tantangan, juga melambangkan optimisme untuk perkembangan ke depannya. Tak ada buluh hidup tumbuh berkelanjutan hanya mengandalkan ruas tanpa buku,” pungkas Ajin.
Sementara itu, inisiator dan tokoh pendiri yang juga penasehat CUG GK yaitu John Bamba, dalam membuka RAT CUG GK TB. 2024, menjelaskan tema yang menggambarkan harapan kuat dalam bekerja sama antar-segenap komponen meskipun harus menghadapi berbagai tantangan.
“Seluruh komponen CUG GK, pengurus, pengawas, Aktivis aanajemen dan anggota harus solid, senantiasa harus bekerja sama sehingga berbagai tantangan dapat diatasi bersama-sama demi mewujudkan cita-cita membangun kesejahteraan bersama, “pungkas John.