“Berarak Kapar Basar, Besiang Tanjung Panjang”: CU Gerakan Gemalaq Kemisiq Saling Percaya dan Bekerja Sama Wujudkan Kesejahteraan
Penulis: Manuk Kitow | Editor: R. Giring
Rumah Gemalaq, Tanjung, KR – Sejak mengawali kiprahnya pada 1999, seluruh komponen masyarakat yang aktif dalam merintis CU Gerakan Gemalaq Kemisiq menyadari betul bahwa saling percaya dan saling bekerja sama adalah keutamaan dalam mewujudkan cita-cita sejahtera bermartabat.
Semangat dan kesadaran ini selalu disuarakan para pendiri CUG GK kendati berbagai tantangan harus dihadapi lembaga pemberdayaan holistik yang berjatidiri dari, oleh dan untuk anggota ini.
Hal itu dinyatakan oleh Ajin Vensentius, Ketua Pengurus CUG Gemalaq Kemisiq saat menyampaikan sambutannya pada RAT CUG GK Tahun Buku 2023, hari Sabtu (16/3/2024). Rapat Anggota Tahunan diselenggarakan di Rumah Gemalaq, Tanjung, Desa Tanggerang, Kec. Jelai Hulu, Kab. Ketapang, dihadiri 235 orang peserta.
Peserta meliputi anggota, peserta peninjau dari tokoh agama, tokoh adat, Pemdes, CU Gerakan dalam jaringan, dan utusan beberapa organisasi anggota GPPK. Seluruh peserta yang pria tampak menggunakan kain ikat kepala yang disebut “tekuluq”.
“Seiring perubahan zaman dan berbagai dinamika yang terjadi, CUG GK tak luput dari tantangan. Ini semua harus kita hadapi dengan tetap menjaga rasa saling percaya dan bekerja sama, “tandas Ajin lagi.
Dia menambahkan berbagai tantangan selama menjalankan mandat tahun buku 2023 tergambar dalam tema RAT Tahun Buku 2023, yakni “Berarak Kapar Basar, Besiang Tanjung Panjang”. Tema diambil dari pepatah Dayak Jalai.
“Kerja sama dan saling percaya antar-semua elemen CUG GK dalam mengembangkan CUG GK adalah keharusan. Tanpa saling percaya dan kerja sama pengurus, pengawas, aktivis manajemen dan anggota, maka tujuan sejahtera bermartabat melalui CUG GK ini mustahil bisa kita wujudkan, ” pungkasnya mengingatkan.
Baca juga: https://kalimantanreview.com/manamburau-melayat-orang-meninggal-dalam-budaya-dayak-jalai/
Mohon Keselamatan dan Kelancaran Acara
RAT CUG GK diawali dengan upacara adat “Padah Batahuq Ka Tanah Arai”. Thomas Kanius, aktivis GemalaK, yang mengkoordinir upacara adat tersebut mengatakan tujuan upacara adat adalah untuk memohon keselamatan bagi seluruh peserta dan kelancaran rangkaian kegiatan RAT.