INSTITUT DAYAKOLOGI Hadir menjadi Narasumber Di Bimtek Warisan Budaya TakBenda Di DISDIKBUD Provinsi KALBAR



Jadi, eksistensi identitas kebudayaan Dayak sangat tergantung pada wilayah adat, adat-istiadat, lembaga adat dan hukum adat,” paparnya di hadapan 42 peserta yang terdiri dari pejabat Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten/Kota di wilayah Provinsi Kalimantan Barat. Dia juga menambahkan ada beberapa hal yang harus dilakukan untuk merespon situasi krisis kebudayaan Dayak tersebut di antaranya adalah 1) meningkatkan kesadaran kritis yakni mengubah paradigma tentang adat dan budaya yang dianggap primitif menjadi adat dan budaya yang membanggakan serta mengangkat nilai-nilai universal kebudayaan Dayak, 2) meningkatkan kepercayaan dan kualitas diri khususnya dalam adat dan budaya secara kreatif, kontekstual dan adaptif, 3) memastikan pendidikan budaya Dayak dan multikultur masuk dalam kurikulum pendidikan daerah Kalimantan Barat, 4) berpartisipasi dan berperan aktif dalam menyelamatkan sumber-sumber identitas budaya: hutan-tanah-air yang masih tersisa serta aktif dalam kegiatan adat di kampung, mendokumentasikan dan menyelamatkannya, 5) mendorong dan mengawal pelaksanaan Perda-Perda dan kebijakan tentang masyarakat adat di Kalimantan, 6) mengoptimalkan kemajuan teknologi dan informasi untuk mengangkat nilai-nilai dan pengaruh kebudayaan secara digital. Foto: Anselmus S.