Berlawan di Tengah Krisis Iklim dan Bencana Ekologis: Walhi KalBar Laksanakan Konsultasi Daerah Lingkungan Hidup

881 Views

Penulis: Giring |Foto: Andre Illu| Editor: Giring & K. Gunui’.

Pontianak, KR—Bertema tema “Berlawan di Tengah Krisis Iklim dan Bencana  Ekologis”, Walhi KalBar laksanakan konsultasi (KDLH) ke-17 di Hotel 95 Pontianak, Kamis-Jumat (19-20/5/2022).

Krisis iklim dan bencana ekologis yang melanda berbagai daerah di KalBar beberapa tahun belakangan ini menjadi latar belakang dari tema tersebut. Longsor dan banjir masih melanda sejumlah daerah di beberapa kabupaten di KalBar pada 2019, 2020 dan 2021.

Banjir terparah melanda ratusan pemukiman warga di 5 kabupaten di KalBar pada 2020. Beberapa media lokal melaporkan bahwa beberapa daerah di Kab. Sintang terendam banjir selama sekitar sebulan.

Konsultasi tahunan tersebt dihadiri seluruh staf eksekutif daerah, Dewan Daerah, dan Direktur Eksekutif Nasional WALHI. Di antara peserta, hadir 6 orang anggota individu dan 11 anggota lembaga.

KDLH bertujuan menghimpun masukan dari anggota untuk rencana kerja Walhi terkait masalah lingkungan hidup dan krisis iklim. Hal tersebut disampaikan Direktur Eksekutif  Daerah Walhi KalBar, Nico Ale.

Ia memaparkan bahwa bencana ekologis di KalBar dipengaruhi faktor eksploitasi sumber daya alam yang tak bisa dilepaskan dari RTRW Nasional. Menurutnya, hal tersebut tidak saja mengancam kelestarian lingkungan hidup, tapi juga menimbulkan risiko yang besar terhadap keselamatan dan keberlanjutan hidup kita, seluruh warga masyarakat KalBar.

“Kerusakan lingkungan hidup menyebabkan krisis iklim. Banjir tahunan di berbagai daerah kabupaten di KalBar adalah fakta yang menunjukkan hal ini. Lebih dari itu, bencana ekologis di KalBar tak bisa dilepaskan dari RTRW Nasional yang mencanangkan Kalimantan terutama KalBar sebagai lumbung energi. Ini mendorong praktik eksploitasi SDA yang terus berkelanjutan,” terang Nico.

Berkenaan dengan sumber energi tersebut, Zenzi Suhaidi, Direktur Eksekutif Nasional WALHI, mengatakan perlu advokasi dan kampanye energi terbarukan sebagai konsep tanding dari energi kotor.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *