Catatan dari Webinar Pendidikan Multikultur “The Best” Arah Baru IKIP PGRI Pontianak
Penulis: Manuk Kitow & Giring | Foto: Panitia Webinar | Editor: Giring & K. Gunui’.
Pontianak, KR—Menyambut terpilihnya Muhammad Firdaus, M.Pd sebagai Rektor baru IKIP PGRI Pontianak untuk Periode 2022-2026, FIIPS IKIP PGRI bersama Rumah Dialog Nusantara dan P4KB, Pontianak mengadakan Webinar Pendidikan Multikultur.
Webinar dilaksanakan pada hari Jumat (27/5/ 2022) secara daring. Eka Jaya P.U, M.Pd, Dekan Fakultas IPPS IKIP PGRI Pontianak, dalam pemaparannya sebagai Keynote Speaker mengatakan bahwa Kalbar merupakan daerah yang rawan dengan konflik kekerasan. Pengalaman konflik kekerasan di Kalbar yang terjadi berulang kali cukup menjadi alasan mendasar bagi pentingnya pendidikan multikutur di Kalbar. “Konflik kekerasan yang sering terjadi di daerah ini harusnya menjadi alasan utama bagi pelaksanaan pendidikan multikutur di daerah ini, ” paparnya.
Narasumber webinar terdiri dari Prof. Dr. H. Zainuddin H. Prasojo, S.Ag,. M.A., M.A (Guru Besar Ilmu Perbandingan Agama IAIN Pontianak), Dr. Deki Wibowo, M.Pd (Kepala LPPM/UPPM STKIP-Melawi).
Narasumber lain yaitu Giring, M.Hum (Koordinator Divisi Riset dan Dokpub serta Wakil Direktur Institut Dayakologi). Webinar yang pesertanya kurang lebih 70-an tersebut adalah Dr. Basuki Bowo (Kaprodi Sejarah FIIPS IKIP PGRI Pontianak).
Zainuddin H. Prasojo menekankan pentingnya riset tentang keanekaragaman etnis dan budaya di Kalbar untuk referensi pendidikan multikultur di Kalbar. “Riset keanekaragaman etnis dan budaya perlu dilakukan. Hasilnya bisa menjadi referensi untuk bahan ajar dalam pelaksanaan pendidikan multikutur di Kalbar ini,” paparnya.
Sementara Deki Wibowo menyampaikan tentang keanekaragaman etnis, budaya dan agama di Kalbar perlu dijembatani dengan pendidikan multikultur untuk relasi yang harmonis antarkelompok yang berbeda. “Pendidikan multikultur menjembatani berbagai kelompok suku, budaya dan agama penting untuk mendukung terwujudnya relasi yang harmonis antarkelompok tersebut, ” paparnya.