USIR PULANG HANTU SAMPAR, DAYAK SEPIRI GELAR RITUAL ADAT BATATULAK BARO BAHUK

2.804 Views

“Lindungi Kehidupan Makhluk Hidup dengan Karantina Mandiri a la Masyarakat Adat”

Penulis: Antimus Lihan | Foto: Nenny, Neti dan Joti | Editor: R.Giring & Kriss Gunui’

Laman Sepiri, Demit, Sandai, Ketapang, KR-Pada hari Minggu (26/3/2020) tidak kurang dari 100-an warga Masyarakat Adat Dayak Sepiri, Pawan Hulu, Laman Sepiri, Desa Demit, Kecamatan Sandai, Kab. Ketapang menyelenggarakan Ritual Adat Batatulak Baro Bahuk atau Adat Tolak Bala.

Ritual adat ini bertujuan untuk mencegah atau menangkal masuknya hantu sampar, baro bahuk atau wabah penyakit ke dalam kampung halaman, termasuk untuk menangkal wabah virus korona (covid-19).

Ritual dipimpin oleh 2 orang Pemangku Adat yang disebut Tuha Tobus yang diketuai Pak Adil (70) dan wakilnya Pak Loren (30). Dalam prosesi adatnya, Tuha Tobus menuturkan silsilah sampar atau baro bahuk dalam 5 cerita lisan di hadapan seratusan warga adat, terdiri kaum tua, muda, perempuan, laki hingga anak- anak yang hadir.

Bekal Pulang bagi Para Hantu Sampar

Bagian terakhir dari Adat Tolak Bala ini ditandai dengan ritual menolak lanting di arus sungai yang besar. Lanting terbuat dari kayu khusus, namanya garung omas, diisi dengan berbagai jenis bahan ritual adat yang melambangkan sebagai bekal pulang bagi para hantu sampar: baro bahuk, dan wabah covid-19 ke tempat asalnya masing-masing, dan supaya tidak mengganggu manusia.

Lanting, diisi dengan berbagai jenis bahan ritual adat yang melambangkan sebagai bekal pulang bagi para hantu sampar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *