Padi Biliah: Varietas Padi Lokal Warisan Dayak Bidayuh dari Jagoi Babang

2.009 Views

Nama Biliah berasal dari kata Bilia’ atau Bilio’ yang berarti hitam atau keunguan. Kekhasan atau keunggulan padi Biliah juga bisa dikenali dengan nasinya yang wangi dan pulen.

Keunggulan dari padi Biliah tersebut telah menjadikan berasnya yang berwarna hitam mempunyai nilai jual yang tinggi hingga mencapai 2 kali dari harga jual beras biasa.

Harga jual di tingkat petani di Kecamatan Jagoi Babang mencapai Rp.20.000,- per kg. Sedangkan harga jual di pasar Serikin, Malaysia bisa mencapai Rp.40.000,- per kg, terlebih karena orang Malaysia di Serikin dan sekitarnya sangat menyukai rasa dan wangi nasi dari padi Biliah.

Melindungi Sumber Daya Genetik Lokal

Pada 2015 silam, padi Biliah yang adalah jenis padi lokal ini telah terdaftar dan memperoleh Sertifikat Hak PVT dari Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Kementerian Pertanian atau Pusat PVTPP, dengan nomor pendaftaran: 170/PVL/2015 pada Tanggal 5 Maret 2015 dengan atas nama pemohon Bupati Bengkayang.

Ini berarti bahwa padi Biliah telah diakui sebagai kekayaan atau sumber daya genetik lokal yang dimiliki secara Nasional yang berasal dari Kabupaten Bengkayang, khususnya Kecamatan Jago Babang. Pendaftaran varietas lokal ini sebagai salah satu upaya dalam melindungi keberadaannya, sesuai dengan sumber daya genetik asalnya.

Selain itu, pendaftaran varietas lokal ini juga dilakukan sebagai fungsi pengembangan sumber daya lokal apabila suatu saat akan dilakukan perkawinan varietas padi guna menghasilkan varietas unggul lokal baru.

Padi Biliah adalah bagian dari warisan komoditas kearifan lokal dari masyarakat Dayak Bidayuh di Kecamatan Jagoi Babang khususnya,  juga bagi masyarakat Kabupaten Bengkayang umumnya. Oleh karena itu, patut dilestarikan dan barangkali upaya pengembangannya ke depan dengan tetap menyertakan nilai-nilai budaya yang terkandung di dalamnya.

Namun demikian, semangat pelestarian dan pengembangannya tentu juga mempertimbangkan nilai lebih atau nilai komparatif dan potensi-potensi yang dimiliknya, termasuk potensinya sebagai produk unggulan dari Kecamatan Jagoi Babang khususnya dan Kabupaten Bengkayang serta Kalimantan Barat pada umummnya.

Pada akhirnya nilai lebih tersebut selayaknya dirasakan oleh berbagai pihak, terutama masyarakat Dayak Bidayuh di wilayah Kecamatan Jagoi Babang yang merupakan daerah asal usul jenis padi ini. [ ]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *