Nayak, Berkebun A’la Dayak Bakatik
Menanam aneka sayuran dan pangan lokal
Oleh: R. GIRING
Bengkayang, KR
Di bulan April-Mei setiap tahun, sekitar masa panen padi usai, para keluarga peladang Dayak Bakatik senantiasa menyiapkan lokasi lahan untuk berkebun aneka jenis sayuran dan pangan. Proses berkebun ini disebut “nayak”. Sedangkan “tayak” lebih merujuk pada entitas kebun sayuran atau pangan itu sendiri. Untuk sebuah “tayak” orang Bakatik umumnya membuka lahan di lokasi yang berdekatan dengan ladang, lalu ditanami dengan aneka jenis sayuran dan bahan pangan yang masih dihasilkan secara terbatas;– untuk memenuhi kebutuhan keluarga sendiri. Selain itu, juga untuk tujuan pengadaan bibit atau benih untuk masa tanam tahun berikutnya. Dalam menyiapkan lahan, mengolah hingga memanen kebun tersebut, kaum perempuan memiliki peran penting karena paling banyak mengkontribusikan tenaganya. Biasanya sebuah “tayak” dikerjakan sendiri oleh keluarga si pemiliknya karena sebuah “tayak” luasnya tidak terlalu besar yakni tidak mencapai 1 ha. Selain itu, sangat jarang sebuah “tayak” dikelola dengan sistem kerja bergulir, baik dengan sistem pangari maupun santarik seperti halnya saat mengerjakan sebuah ladang atau uma’. Antara pangari dan santarik ada perbedaan, tapi akan diulas tersendiri nanti.
Meskipun kini kehidupan masyarakat Dayak Bakatik sedikit- banyak sudah mendapat pengaruh dari nilai-nilai ekonomi uang, namun kebanyakan dari hasil kebun “tayak” tadi, sampai sekarang tidak banyak yang mereka perjualbelikan. Memang ada peluang memasarkan hasil kebun dari kampung yang dikelola secara organik itu. Akan tetapi masih sangat sedikit jumlahnya. Sebut saja, di kota Bengkayang sendiri, di area terminal bis antarkota, setiap pagi sekitar pukul 5:00 hingga 8:00 WIBA, hanya dengan bermodalkan alas karung seadanya, para ibu-ibu menjajakan beragam jenis sayuran dan buah kampung, terutama sayuran dan buah hasil dari “tayak”, dan selalu habis terjual. Seturut musim, sayuran dan buah hasil dari uma’ (ladang) juga kadangkala dijajakan di situ, dan laris manis juga.