Catatan dari Acara Syukuran dan Perayaan 32 Tahun Institut Dayakologi
Penulis: Manuk Kitow | Roni & Nanda | Editor: Giring
Pontianak, KR—Seratusan orang datang ke kantor Institut Dayakologi, sekitar jam 15.00 Wib, Senin (22/5/2023) kemaren. Mereka memakai baju serba putih-putih. Ada juga yang menggunakan aksesoris Dayak.
Aktivis GPPK, bersama beberapa frater yang menempuh pendidikan S2 di STT Pastor Bonus, Pontianak menghadiri perayaan dan syukuran 32 tahun Institut Dayakologi.
Misa syukur 32 tahun ID dipimpin Pastor Amrosius, Pr. Dalam renungan, dia mengatakan bahwa kekuatan cinta kasih Allah menaungi setiap langkah dan kiprah ID selama ini. Bukan semata-mata karena kapasitas dan kompetensi para aktivisnya. 32 tahun keberadaan ID tentu karena ada campur tangan kuasa Tuhan.
Baca juga: 30 tahun Institut Dayakologi “Membumikan Peradaban, Memartabatkan Kehidupan” https://kalimantanreview.com/30-tahun-institut-dayakologi-membumikan-peradaban-memartabatkan-kehidupan/
“Menyadari hal itu, maka misa syukur ini menandai perjalanan dan keberadaan ID. Meskipun kadangkala menghadapi tantangan, tapi usaha dan kehendak baik menghadirkan karya-karyanya di masyarakat tak pernah pudar. Hal ini tergambar dalam tema “Mengukir Cakrawala, Merangkai Semesta,” urai Pastor Amros.
Usai misa, selain ramah tamah dan makan malam bersama, panitia juga mengadakan belasan kuis berhadiah. Kuis berupa belasan pertanyaan seputar ID dan Gerakan Pemberdayaan Pancur Kasih. Hadiahnya antara lain adalah beberapa buku terbitan ID.
Refleksi Internal
Sebelum misa syukur, 20-an aktivis melakukan refleksi bersama yang menghadirkan Dr. Albert Rufinus, M.A, Direktur LP3S-IDRD periode 1991-1993, dan Drs. John Bamba, M.A, Direktur ID periode 1998-2014.
“Masih dalam rangka menandai 32 tahun ID, Jumat (19/5/2023), ID bersama KPA (Konsorsium Pembaruan Agraria) melaksanakan FGD Refleksi dan Evaluasi Konflik Agraria di Kalbar,” ungkap Direktur Eksekutif ID, Krissusandi Gunui’.
