Ini 4 Pertanyaan Cerdas Pelajar Generasi Z Kelas X SMA Pelita Cemerlang Tentang Suku Dayak



Informasi dan pengetahuan mengenai unsur kebudayaan Dayak yang Anda publikasikan dibaca dan dilihat orang. Ini mendukung upaya literasi kebudayaan Dayak. Sejak 1999, ID mendorong dan memfasilitasi pengajaran MULOK budaya Dayak di sejumlah SD. Kini bahkan masih berlanjut di 7 Sekolah Dasar, terdiri dari 2 SD di Kab. Sanggau dan 5 SD di Kab. Ketapang.
Lebih jauh lagi, sejak 1991 hingga sekarang sudah ratusan bahkan ribuan tulisan tentang Suku Dayak, baik dipublikasi rutin di Kalimantan Review, buku, media masa lokal, nasional, hingga dalam bentuk makalah yang dibacakan dalam berbagai forum lokal, nasional maupun internasional. Ini tidak lain adalah untuk menyuarakan kebudayaan Dayak.
Jadi, tak cukup hanya sampai pada upaya pelestariannya, tapi penting sekali memastikan proses pewarisannya kepada generasi muda secara berkelanjutan. Generasi milenial bisa melakukannya dengan mengoptimalkan berbagai platform media sosial dalam mempromosikan dan mengkampanyekan pelestarian dan pewarisan pengetahuan serta praktik-praktik kebudayaan Dayak.
Tanya: Apakah dalam melaksanakan kerja-kerjanya di lapangan selama ini ID ada menghadapi tantangan?
Jawab: Ya, tentu saja ID tak luput dari berbagai tantangan. Tantangan berasal dari dalam masyarakat Dayak sendiri. Di banyak komunitas Dayak saat ini, semakin langka kita jumpai generasi tua yang memiliki pengalaman dan pengetahuan tentang adat istiadat, tradisi dan kebudayaan Dayak. Sumber primer tentang pengetahuan kebudayaan Dayak semakin berkurang. Di satu sisi, kepedulian dan minat kaum muda Dayak terhadap adat istiadat, tradisi, bahasa dan kebudayaan Dayak juga semakin menurun seiring dengan masuknya banyak pengaruh budaya luar. Kemudian, tantangan yang datang dari luar, di antarnya adalah kerusakan hutan, tanah dan air akibat dampak pembangunan industri ekstraktif berbasis hutan, tanah air. Deforestasi hutan dan degradasi lahan turut mengakibatkan semakin langkanya praktik ritual dan tradisi Dayak khususnya yang berkaitan dengan pengelolaan sumber daya alam seperti tradisi perladangan berikut ritual-ritualnya. Kerusakan hutan turut memusnakan bahan-bahan alami untuk obat herbal dan ritual-ritual pengobatan.
Wawasan baru
Dialog kebudayaan Dayak membuka wawasan baru tentang Suku Dayak, khususnya mengenai kebudayaannya. Bryan Benz Liauren, pelajar Kelas X Beta SMA Pelita Cemerlang, mengatakan dia sangat terkesan. Pemaparan dari pihak ID telah membuka wawasan baru tentang Suku Dayak, terutama tentang kebudayaannya.
“Saya sangat terkesan. Pemaparan dari Ketua ID (Red: Direktur) tentang berbagai pengalaman ID di tengah masyarakat Dayak di berbagai daerah membuka wawasan baru bagi saya mengenai Suku Dayak dan kebudayaannya. Kami sangat berterima kasih kepada ID telah menerima kami dengan baik dan ramah,” pungkas Benz. (*)