Ini 4 Pertanyaan Cerdas Pelajar Generasi Z Kelas X SMA Pelita Cemerlang Tentang Suku Dayak

5.214 Views

Penulis: Manuk Kitow | Foto & Video: Roni/DokPub ID | Editor: R. Giring

Pontianak, KR – Keingintahuan 21 pelajar generasi Z Kelas X Beta SMA Pelita Cemerlang, Pontianak tentang kebudayaan dan Suku Dayak tidak bisa disembunyikan. Dalam kunjungan belajar yang singkat ke ID, Jumat (10/2/2023), ada banyak pertanyaan ditanyakan langsung dalam sesi dialog kebudayaan siang itu.

Penasaran? Inilah empat pertanyaan cerdas dari para pelajar milenial itu yang ditulis dalam formasi tanya jawab.

Tanya: Menurut ID bahwa di Kalimantan Barat ini ada 151 Subsuku Dayak dan 168 Bahasa Dayak. Apakah ada semacam kebudayaan umum yang dimiliki oleh semua Subsuku Dayak itu?

Jawab: Sebetulnya tidak ada istilah kebudayaan umum maupun kebudayaan khusus. Mungkin maksud Anda adalah ciri-ciri persamaan budaya di antara beragam Subsuku Dayak di Kalimantan Barat. Sekedar contoh, budaya dalam tradisi perladangan orang Dayak. Bisa dikatakan hampir semua Subsuku Dayak memiliki tradisi untuk menyatakan ungkapan syukur atas panen padinya. Tradisi yang disertai upacara adat tersebut sekaligus menandai penutupan dan pembukaan sikluas tahun perladangan padi. Selain itu, terdapat persamaan budaya dalam sistem pengelolaan sumber daya alam atau hutan seperti sistem tembawang yakni kawasan (hutan) warisan, biasanya terdiri dari beragam pohon buah-buahan dan rempah hingga tanaman obat alami. Hutan adalah sumber penghidupan. Istilahnya beragam sesuai bahasa setempat, misalnya “Mawakng” (Dayak Tae), “Dahas” (Dayak Jalai), “Timawakng” (Dayak Kanayatn), “Tembawai” (Dayak dari rumpun Ibanik), “Tamao” dan “Ompokng” (Dayak Bakatik).

Tanya: Apakah ID bekerja di tengah-tengah masyarakat Dayak secara langsung?

Jawab: Sejak awal didirikan hingga sekarang, ID tidak pernah meninggalkan berbagai kegiatan lapangan. Dengan cara ini, ID senantiasa berinteraksi dengan masyarakat sehingga memungkinkan ID mendekatkan diri dengan persoalan yang dihadapi masyarakat di wilayah dampingannya. ID melaksanakan riset di lapangan untuk tujuan aksi perubahan masyarakat. Dalam melaksanakan kegiatan lapangannya ID selalu bersinergi dan berkolaborasi dengan lembaga jaringan lain termasuk dengan organisasi lokal. Dalam pemberdayaan holistik masyarakat di wilayah dampingannya, ID banyak mengambil peran dalam revitalisasi, advokasi dan transformasi kebudayaan.

Tanya: Bagaimana cara melestarikan kebudayaan Dayak?

Jawab: Jika anda dilahirkan sebagai anak Dayak dari kelompok bahasa tertentu, maka gunakanlah Bahasa Dayak tersebut di keluargamu. Kemudian, cara lainnya yaitu mendokumentasikan, menuliskan tentang unsur-unsur kebudayaan Dayak yang Anda lihat atau saksikan di masyarakat Dayak. Kemudian, bila layak dipublikasikan, maka silahkan publikasikan baik secara online maupun off-line agar bisa menjangkau masyarakat luas dari berbagai golongan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *