GPPK dan GCU-FPK Lakukan Refleksi dan Evaluasi Credit Union Gerakan Konsepsi Filosofi Petani


Penulis: Manuk Kitow | Foto: Kevin/Dok. PanPel | Editor: Giring
Nyarumkop, KR — Salah satu bagian dari komplek bersejarah di Nyarumkop, yang melahirkan banyak tokoh pemimpin masyarakat Dayak Kalimantan Barat, yaitu Wisma Emaus, Nyarumkop, yang berada di wilayah administrasi Kota Singkawang, selama empat hari itu, sejak Rabu hingga Sabtu (12-15/3/2025) sibuk melayani 44 orang tamunya.
Mereka adalah para peserta aktif kegiatan Refleksi dan Evaluasi Credit Union Gerakan Konsepsi Filosofi Petani (CUG-KFP), terdiri dari pimpinan lembaga-lembaga anggota GPPK termasuk utusan pengurus, pengawas, pimpinan manajemen dan aktivis manajemen CUG-KFP, yaitu CUG-KFP Pancur Kasih, CUG Gemalaq Kemisiq, CUG Canaga Antutn, dan CUG Sumber Kasih.

Refleksi dan evaluasi ini digelar atas kerja sama antara Sekretariat Gerakan Pemberdayaan Pancur Kasih (GPPK) dan Gerakan Credit Union Filosofi Petani Kalimantan (GCU-FPK) yang mengusung tema “Meningkatkan Gerakan Pemberdayaan Holistik dengan Memperkuat CU Gerakan Konsepsi Filosofi Petani”.
Mantir Pancur Kasih (Ketua Pengurus GPPK) yang juga Ketua GCU-FPK, John Bamba mengatakan tema yang diusung panitia pelaksana relevan sekali dengan kondisi CU Gerakan selama ini.
Pemaparan Manajer GCU-FPK, Sunarto menggambarkan kondisi beberapa CUG selama kurang lebih 13 tahun belakangan. Sejak bertransformasi sebagai CU Gerakan pada 2012, aspek gerakan pemberdayaan holistik dari CUG-CUG yang berada dalam naungan GCU-FPK dinilai belum optimal.

“Implementasi konkret aspek gerakan di CU Gerakan Konsepsi Filosofi Petani masih belum ideal, bahkan dapat dikatakan masih baru pada tataran konseptual. Tema kegiatan ini sangat relevan karena kinerja aspek gerakan pemberdayaan holistik CU Gerakan Konsepsi Filosofi Petani belum optimal, masih harus terus diperkuat lagi,” ujar John.
John Bamba juga menegaskan bahwa CU Gerakan Konsepsi Filosofi Petani adalah bagian yang integral dari gerakan pemberdayaan holistik. Bukan sekadar lembaga yang mengelola finansial semata-mata.

Sebagaimana pernah ditegaskan Pak AR. Mecer selaku penggagas Konsepsi Filosofi Petani, CU Gerakan Konsepsi Filosofi Petani menekankan pentingnya perencanaan dan proses yang mesti dijalankan secara konsisten dalam memenuhi dan mengelola 4 (empat) jalan kehidupan yaitu kebutuhan pokok, kebutuhan kelestarian/keberlanjutan, kebutuhan sosial dan kebutuhan ritual spiritual anggotanya.