GAWAI PADI DI TENGAH PANDEMI: PENGALAMAN MASYARAKAT ADAT KAMPUNG SEGUMON

2.373 Views

Merawat Budaya & Kedaulatan Pangan dengan Adat Mpori Sowo

“Suasana gawai kali ini memang berbeda, tapi tak mengurangi kelestarian tradisi kita,” (Dogim, Kepala Adat Segumon).

Teks & Foto: Paskalis Bendi | Editor: R. Giring & Kriss Gunui’

Segumon, Lubuk Sabuk, Sanggau, KR–Hari ini, Senin (25/5/2020) adalah hari yang penuh rasa syukur melimpah. Kalimat tersebut menggambarkan perasaan Masyarakat Adat di Kampung Segumon, Desa Lubuk Sabuk, Kec. Sekayam Kab. Sanggau.

Meskipun dalam situasi pandemi virus Corona saat ini, warga Kampung Segumon tidak lupa bersyukur atas hasil panen padi dari berladang dan bersawah. Mereka melaksanakannya dalam ritual adat yang disebut gawai padi atau Mpori Sowo.

Gawai padi tahun ini dilaksanakan selama 3 hari yaitu dari tangal 23-25 Mei 2020. Suasananya berbeda dengan gawai padi pada tahun-tahun sebelumnya. Di gawai tahun-tahun lalu, di Padagi Guna selalu dihadiri banyak masyarakat untuk menyaksikan proses ritual adat yang bertujuan meminta berkat untuk benih padi yang akan ditanam di musim tanam berikutnya.

Namun, pada gawai tahun ini, di Padagi Guna, ritual hanya dihadiri Tukang Pomang dan Rebayu (Pebayu atau asisten Pomang, red) serta perangkat adat saja. Ini dilakukan untuk menghindari kerumunan dan sekaligus menjalankan imbauan dari pemerintah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *