“DEMI MENAPAK DAN MENATAP HARI DEPAN YANG CEMERLANG”

374 Views

Catatan: MISBACH TAMRIN – PELUKIS & PENULIS ESAI TENTANG SENI RUPA

Apa saja yang dapat saya tuliskan dan catatkan selaku subyek sekaligus obyek dari perhelatan Diskusi dan Peluncuran Buku Biografi, Katalog Besar dan Pemutaran Film Dokumenter yang diselenggarakan pada Sabtu malam, 20 Juli 2024 di Gedung Misbar Banjarbaru itu!?

Lihat juga: https://kalimantanreview.com/organisasi-arsitek-sejarawan-arkeolog-dan-antropolog-tolak-pembongkaran-gedung-koni-kalimantan-tengah/

Pada acara di malam yang semarak dan cukup bersejarah tersebut, secara emosional saya merasa tenggelam dalam kebekuan rasa haru yang tersumbat tanpa tercurah melalui kata-kata untuk diucapkan ke tengah ruang publik.

Kecuali menggumpal hajat yang kuat buat melimpahkan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya dan berlipat ganda kepada mereka. Bukan saja hanya kepada kawan-kawan yang tampil tampak secara kasat mata di permukaan, selaku Panitia Penyelenggara perhelatan ini.

Namun juga terhadap mereka yang berada di balik layar tanpa menampilkan diri di atas panggung sebagai pekerja tangguh yang paling menentukan dalam menghela dan menyangga atas berhasilnya perhelatan ini.

Lihat juga: https://kalimantanreview.com/kekerasan-dalam-kebudayaan-tradisi-ataukah-eksibisi/2/

Kepada mereka yang saya tahu sekali atas jerih payah dan kerja keras mereka. Dalam memikul tanggung jawab moral untuk menyukseskan suatu proyek gagasan prestasi kemanusiaan yang bagi saya punya nilai penghargaan dan penghormatan cukup bergengsi. Dalam waktu  selama beberapa bulan.

Karena secara kebersamaan saya sempat bergelut dalam kesibukan kerja mereka yang penuh semangat serta tanpa pernah rehat dan lelah. Mereka layaknya petarung muda berdarah segar (fresh-blood) dengan cukup cakap dan terampil menjalankan profesi keahlian (skill) yang mereka miliki.

Entah dari mana ilmu pengetahuan sinematografi yang telah mereka tekuni dan pelajari. Di mana mereka seperti sudah banyak pengalaman kerja menghasilkan karya-karya film sebelumnya. Sehingga lewat daya visual celluloid terhadap karya film dokumenter yang mereka hasilkan cukup membuat saya terhenyak dan berdecak kagum.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *