Tantangan dan Harapan di 10 tahun CU FPPK
Pontianak—Beberapa tantangan dan asa yang dihimpun tim kalimantanreview.com bersumber dari beberapa aktivis yang ditemui pada momentum perayaan sederhana 10 tahun CU FPPK baru-baru ini.
Yuvensius, Manajer CU FPPK, kepada KR menyebutkan ada beberapa tantangan yang dihadapi baik internal maupun eksternal. Tantangan internal di antaranya adalah bagaimana melakukan peningkatan kapasitas ideologi gerakan kepada para aktivis di era digital saat ini dan ke depannya.
Kemudian kinerja CU Gerakan dalam mengembangkan aspek usaha. Usaha produktif sebagai sumber pendapatan alternatif anggota, pun dirasakan masih belum maksimal. Selain itu, tantangan yang tak kalah rumitnya adalah memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa CUG bukan sekedar soal uang dan simpan pinjam.
“Konsep dan praktik CUG yang secara konkret berbasis karakteristik dan pengetahuan lokal belum sepenuhnya didukung negara. Hal ini misalnya adanya upaya pemerintah yang memberlakuan wajib pajak dan aturan administrasi yang mengekang inisiatif masyarakat untuk berdaya dan mandiri. Tantangan lain yaitu kemajuan teknologi informasi dan anjloknya harga komoditas usaha petani tak dipungkiri turut mempengaruhi kinerja CU Gerakan serta pengaruh dan dampak dari penyebaran pandemic Covid 19,”ujar Yuvensius.
Sementara itu, Kabid Organisasi dan Pengembangan SDM, Alberd mengatakan bahwa aktivis CU Gerakan harus mampu mendengar dan menyerap suara anggota dan masyarakat di wilayah pelayanannya. Dengan demikian kita bisa menawarkan saran dan solusi yang tepat. “Di lapangan seringkali ada anggota mengajukan pertanyaan yang tidak selalu berkaitan secara langsung dengan CU, misalnya bagaimana mengatur ekonomi keluarga, bagaimana menyisihkan biaya pendidikan anak, bagaimana menyiapkan biaya yang tidak terduga seperti sakit, keluarga yang meninggal, pernikahan keluarga, arisan dan banyak lainnya. Kita dituntut harus mampu memberikan jawaban dengan memberikan ilustrasi perhitungan-perhitungan yang sederhana sehingga dapat dipahami oleh anggota,“terang Alberd.
Ia juga menekankan agar para aktivis pemula harus mau belajar dan menerima tantangan dari lapangan. “Semua proses dan sistem berkaitan dengan akuntansi. Dulu saya tak sungkan belajar berhitung dengan program excel kepada rekan-rekan aktivis yang lebih senior. Saya juga harus banyak belajar untuk memahami istilah-istilah akutansi yang dipakai dalam berbagai produk di CUG,” kisah Alberd.
Untuk 10 tahun CU FPPK, Alberd berharap seluruh usaha CU Gerakan ini terwujud. Lalu, aktivis dan seluruh elemennya terbebas dari virus Covid-19. “Selamat ulang tahun CUG FPPK yang ke- 10 tahun. Semoga ke depannya lebih mampu lagi mewujudkan kemandirian ekonomi masyarakat ‘Dayak’ dan masyarakat tertindas pada umumnya,” harap Alberd.