Persekolahan sebagai Komunitas Praksis Nilai Moral
Di situlan guru-guru dan tenaga kependidikan, di komunitas sekolahnya punya banyak kesempatan bagus demi membuktikan kinerja dan integritasnya secara profesional hingga menjadi model keteladanan bagi peserta didik dan masyarakat.
Jika hal itu sudah membudaya, maka persekolahan tersebut menjadi komunitas praksis pendidikan nilai karena di persekolahan peserta didik mengaktualisasikan (mempraktikkan) nilai moral dan sosial yang secara langsung dibagi bersama di lingkungan persekolahan.
Nilai-nilai tersebut di antaranya nilai kedisiplinan, hormat kepada orangtua, gotong royong atau kerjasama, kejujuran, sportifitas, keadilan, tanggungjawab, kesetiaan, solidaritas kemanusiaan, dan lain-lain.
Sebagai contoh, persekolahan dapat menempa peserta didiknya dengan program (intra/ekstra), misal dengan tugas individu, kelompok, olah raga, kegiatan OSIS, sanggar seni budaya, drumb band, ekskursi sosial, pengembangan minat bakat, pramuka, dan lain-lain.
Program pengajaran MULOK Multikultur, seperti dilaksanakan SMP St. Fransiskus Asisi, Pontianak sangat relevan untuk menanamkan nilai moral sosial, rasa hormat dan menghargai perbedaan budaya dalam kehidupan bermasyarakat. Inisiatif baik yang telah berlangsung sejak tahun 2009 ini patut didukung para pihak.
Program-program tadi tentulah dirancang secara kontekstual, tanggap zaman dan humanis. Akan tetapi perlu dievaluasi berkala, diperbaiki kelemahannya agar bisa semakin efektif berkelanjutan. Konsep atau jiwa pendidikan yang seperti itu patut didukung.
Dengan begitu para peserta didik dan lulusan persekolahan tersebut akan siap menjadi manusia yang berkharakter, menjadi pribadi berdimensi komplit meliputi spiritualitas, emosi, sosial dan intelektualitasnya yang bertanggungjawab sebagai manusia seutuhnya, dan bebas merdeka.
Itu berarti semakin relevanlah hakikat mendidik dan mengajar itu sebagai proses memanusiakan manusia seperti ditandaskan Ki Hadjar Dewantara (1889-1959) Bapak Pendidikan Indonesia.***
Foto: Tim Paskhalis Asisi.

