Menunjang Keberlanjutan Pangan di Batas Negeri dengan Pelatihan Pupuk Organik
“Pupuk organik bekerja menyuburkan tanah yang disenangi oleh beragam tanaman untuk bertumbuh. Sedangkan pupuk kimia hanya menyuburkan tanaman, tetapi mengurangi tingkat kesuburan tanah,” (M. Kadol).
Segumon, Lubuk Sabuk, Kec. Sekayam, KR
Deru suara mesin pencacah bahan dasar untuk pembuatan pupuk organik itu nyaring memenuhi telinga 30-an warga pada sore, hari jumat (14/8/2020) yang dilaksanakan di Balai Dusun Kampung Segumon, Desa Lubuk Sabuk, Kecamatan Sekayam, Kabupaten Sanggau, tepatnya di kawasan perbatasan RI – Sarawak. Warga tersebut adalah peserta pelatihan pembuatan pupuk organik yang datang dari Kampung Segumon, Desa Lubuk Sabuk dan warga Kampung Guna Baner, Desa Sungai Tekam. Hampir seluruh peserta terdiri dari kaum perempuan.
Pelatihan tersebut diadakan atas kerjasama Sekretariat Bersama Komunitas Tampun Juah – Institut Dayakologi dengan organisasi lokal Laja Lolang Basua’ (LLB). Menurut Markus Kadol (47), pelatih praktik pembuatan pupuk organik tersebut, pelatihan diadakan untuk menunjang keberlanjutan pemenuhan ketersediaan pangan yang beragam di tengah landaan dampak Pandemi Covid-19 melalui peningkatan penggunaan pupuk organik, dan mengurangi penggunaan bahan kimia.
Pupuk Organik Menyuburkan Tanah, Pupuk Kimia Mengurangi Tingkat Kesuburan Tanah