Memperkuat Revitalisasi Budaya, Pemda Bengkayang melalui Disdikbud Gandeng Kerjasama dengan Institut Dayakologi
Tidak sekedar regulasi
Direktur Eksekutif Institut Dayakologi, Krissusandi Gunui’, dalam kesempatan tersebut mengatakan bahwa kerjasama kebudayaan tersebut memang tentang riset kebudayaan dalam rangka penyusunan naskah akademik. Riset adalah salah satu bagian dari wujud advokasi dan kerja-kerja kebudayaan yang selama ini dilakukan ID, tentu saja riset yang partisipatif berbasiskan seluruh pengetahuan dan masalah yang dihadapi masyarakat kita, sehingga hasil riset ini nanti, diharapkan semakin memperkuat eksistensi kebudayaan lokal di Kab. Bengkayang. “Riset ini, hanya langkah awal sebagai strategi bersama dalam memperkuat posisi kebudayaan kita, kita tidak sekedar sampai pada regulasi berupa Perda saja, tapi yang paling penting adalah bagaimana melalui langkah awal kerjasama ini, seluruh objek pemajuan kebudayaan di Kab. Bengkayang bisa kita angkat bersama, revitalisasi dan dapat kita wariskan kepada generasi berikutnya agar kebudayaan kita eksis sepanjang jaman,” ujarnya usai pertemuan itu.
Kriss Gunui’ menambahkan, ID harap kerjasama ini bukan hanya seremonial semata, melainkan kerjasama yang konstruktif dan ke depannya bisa memberikan pengaruh yang semakin memperkuat upaya-upaya penyelamatan sumber-sumber identitas kebudayaan itu sendiri seperti hutan, tanah dan air termasuk wilayah keramat adat. “Keramat adalah simbol di mana praktik ritual adat juga berlangsung. Wilayah adat dan keramat-keramat yang bisa diselamatkan dan pulihkan mestinya bisa kita revitalisasi bersama, niscaya akan berkontribusi utk memartabatkan bangsa,” Pungkasnya.
Penandatanganan perjanjian kerjasama tersebut turut disaksikan oleh sejumlah staf Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bengkayang dan beberapa aktivis Institut Dayakologi. (*)

