LAGI, INSTITUT DAYAKOLOGI MENJADI TEMPAT MAGANG


Direktur ID, Krissusandi Gunui’ dalam sambutan sekaligus briefing kepada para pelajar tersebut mengatakan agar selama berpraktik di ID peserta magang atau praktik wajib mengetahui sebanyak-banyaknya tentang kebudayaan Dayak yang saat ini semakin menghadapi tantangan berat. “Kebudayaan Dayak di era milenial di mana revolusi teknologi komunikasi informasi ini menghadapi tantangan yang semakin kompleks. Kondisi kebudayaan Dayak itu sangat membutuhkan kepedulian yang nyata, misalnya bagaimana kapasitas dalam bidang multi media mampu memberikan kontribusinya bagi pemajuan kebudayaan khususnya dalam advokasi dan transformasinya bagi Dayak dan bagi dunia,”ujar Gunui’. Dia menambahkan para pelajar peserta praktik nantinya juga akan waktunya diajak ke komunitas dampingan ID.

Para pelajar sekolah kejuruan tersebut adalah Mesi Susanti, Dini Lestari, Resi, Arip, dan Elpanus. Sebelum nantinya mereka diberi tugas untuk berpraktik, selama beberapa hari peserta magang/praktik wajib menjalani orientasi kelembagaan dan suasana kerja, jaringan kerja Institut Dayakologi anggota Konsorsium Gerakan Pemberdayaan Pancur Kasih dan lingkungan umum di sekitar Siantan, Pontianak. Beberapa waktu lalu, di tahun 2019 sejumlah mahasiswa dari Untan juga magang atau kerja praktik di ID.