KEBAT, KAIN TENUN IBAN SEBARUK DUSUN SUNGAI SEPAN TERANCAM TAMAT

1.033 Views

Penulis: R. Giring | Foto: Nanda | Editor: R. Giring & Kriss Gunui’

Sungai Sepan, Malenggang, Sekayam, KR—Sudah lebih 50 tahun, “kebat” atau kain tenun asli Dayak Iban Sebaruk, Dusun Sungai Sepan, Desa Malenggang Kec. Sekayam Kabupaten Sanggau ini tidak dibuat lagi. Penerus yang bisa menenun sudah tidak ada lagi. Kain tenun asli Dayak Iban Sebaruk terancam punah.

Keadaan tersebut diterangkan Apai Jawin, sesepuh Iban Sebaruk, Sungai Sepan Desa Malenggang, Kec. Sekayam belum lama ini. Kepada Tim Institut Dayakologi, ia menjelaskan jika “kebat” kain asli kerajinan tenun Iban Sebaruk di Sungai Sepan sudah tidak pernah dibuat lagi. Kain tenun asli “kebat” itu bisa dikatakan sudah punah lantaran sudah tak ada lagi penenunnya yang mampu mewariskan keterampilan menenun kepada generasi yang lebih muda.

“Satu-satunya pewaris pengetahuan menenun kain “kebat” di kampung ini adalah nenek saya, yaitu Nyunta, tapi beliau sudah lanjut usia sehingga dia sudah tidak mampu lagi menenun,” kata Idrus, pemuda Sungai Sepan.

Pemuda Sungai Sepan, yang hari-harinya mengajar di PAUD Nguan Menua ini menjelaskan bahwa kaum muda, lebih lagi warga perempuan di Sungai Sepan ingin sekali mengangkat kekhasan kerajinan tenun Iban Sebaruk tersebut.

Isteri Kadat Sungai Sepan, Ayang membenarkan hal tersebut. Dia mengatakan, para pemudi dan ibu-ibu ingin sekali belajar jika ada yang mengajarkan. “Kami (ibu-ibu: Red) dan anak-anak gadis Sungai Sepan sebenarnya sangat ingin belajar menenun, tapi di kampung ini sudah tak ada lagi yang bisa menenun,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *