Institut Dayakologi Luncurkan Buku Tampun Juah Titik Balik Peradaban Dayak

1.774 Views

Dalam kesempatan itu dia juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada para tokoh adat, perempuan, kaum muda, aktivis lapangan, Pemerintah Daerah Kab. Sanggau, pemerintah desa di Komunitas Tampun Juah yang selama ini antusias dalam berkolaborasi, bersinergi dalam proses pendampingan komunitas, dan terutama dalam proses menghimpun data yang kemudian diolah penulis sampai menjadi buku setebal lii + 330 halaman tersebut. Hal senada disampaikan Ansilla Twiseda Mecer, penulis dan Ketua YKSPK menandaskan bahwa proses pendampingan perempuan adat Komunitas Tampun Juah, telah memberikan nilai plus bagi isi buku tersebut. “Buku ini juga memaparkan pengalaman lapangan sekolah perempuan adat untuk merespon kebutuhan peningkatan kapasitas kepemimpin pada kaum perempuan Komunitas Tampun Juah,”ucapnya.

Menggali dan Mewariskan Sejarah Lisan 

Sejarah lisan tentang Tampun Juah sebagai menua asal menurut Subsuku Dayak Iban Sebaruk, Subsuku Dayak Mualang, Subsuku Dayak Bi Somu dan Sisang dipaparkan dengan apik, tak ketinggalan kisah menurut versi Iban Sarawak berikut interpretasinya juga dipaparkan di sini. “Ini perlu untuk menjawab masalah kekurangan sumber tertulis mengenai Tampun Juah di Kalbar, Indonesia,”jelas R. Giring, editor buku ini. Dia mengapresiasi penulisan dan penerbitan buku ini. Menurutnya, pesan Komunitas Tampun Juah dalam buku ini sangat jelas, yaitu tegakkan “rumah panjang” kami. Ini kalimat yang tepat untuk menggambarkan pesan dan semangat dari gerakan kebudayaan Komunitas Tampun Juah melalui upaya-revitalisasi budaya; tentang pentingnya penggalian dan pewarisan budaya, “ujarnya saat memoderatori prosespeluncuran buku tersebut. 

Krissusandi Gunui, Direktur Eksekutif ID selaku penerbit memberikan buku kepada perwakilan warga Iban Sebaruk dan delegasi Iban Sarawak sebagai rangkaianpeluncuran buku, di Segumon Rabu (4/9/2019).

Peluncuran buku dilanjutkan dengan serah terima buku dari penerbit dan penulis, masing-masing kepada Themotty perwakilan Iban Sarawak, Malaysia,  Prof. Dr. Neilson Ilan Mirsat yang diwakili panglima Richard, ketua panitia GSTJ 2019, Temenggung Iban Sebaruk Tanah Kedieh, Temenggung Sisang, Temenggung Bisomu, Pemerintah Desa Lubuk Sabuk, Sungai Tekam, Malenggang, Semongun, dan perwakikan perempuan dari Kampung Sisang. Semoga generasi muda semakin terdorong mengambil manfaat dari buku iniuntuk mewariskan adat, tradisi dan budayanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *