DISDIKBUD Kab. Bengkayang Gandeng Institut Dayakologi Laksanakan Seminar Revitalisasi Dan Reaktualisasi Budaya Lokal
Penulis: Manuk Kitow & R. Giring | Foto: Roni/DokID | Editor: R. Giring
Pontianak, KR—Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab. Bengkayang menyelenggarakan seminar “Revitalisasi dan Reaktualisasi Budaya Lokal” yang diadakan di balai pertemuan Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab. Bengkayang, Selasa (17/12/2019). Seminar dihadiri para tokoh masyarakat, penggiat seni dan budaya di Kab. Bengkayang, serta paguyuban berbagai kelompok suku di daerah Kab. Bengkayang itu dibuka oleh Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab. Bengkayang, Gustian Andiwiranata, S.Pd., M.M, Dalam sambutannya ia mengatakan bahwa seminar kebudayaan tersebut bertujuan untuk meningkatkan peran serta masyarakat dalam melestarikan nilai-nilai budaya, dan meningkatkan pemahaman masyarakat tentang bagaimana pelestarian nilai-niai budaya lokal di daerah Kab. Bengkayang, serta menyediakan ruang diskusi antar-para penggiat kebudayaan.
“Saya harap peserta seminar aktif berbagi pengalaman dalam upaya pelestarian adat, tradisi dan budaya di daerah masing-masing. Bapak-ibu peserta seminar, silahkan berdiskusi dengan narasumber dari Institut Dayakologi, mereka punya pengalaman panjang dalam upaya revitalisasi kebudayaan, khususnya kebudayaan Dayak,”ujarnya di hadapan 30-an peserta seminar. Dia juga mengharapkan ke depannya Institut Dayakologi dapat menyokong upaya-upaya pelestarian kebudayaan lokal di daerah Kab. Bengkayang.
HARAP ADA DUKUNGAN
Peserta pegiat sanggar budaya Dayak dari Kec. Seluas, Pak Kilin, dalam sesi tanya jawab menyampaikan bahwa di lapangan seringkali menghadapi persoalan kurangnya dukungan kepada sanggar budaya dari pihak Pemerintah. “Kami di sanggar adalah pelaku budaya yang nyata, tapi hanya sekedar didorong oleh kemauan dan semangat saja. Kami ingin agar Pemerintah bisa mendukung kami dalam melestarian dan mengembangkan kebudayaan lokal di daerah kami,”ujarnya berharap.
TANTANGAN DAN USULAN