Asal Usul Dayak Seberuang
Dayak Seberuang adalah sekelompok masyarakat Dayak yang bermukim di sepanjang Sungai Seberuang bagian hulu dan juga di jalan provinsi lintas selatan yang menghubungkan Kecamatan Semitau dengan Ibukota Kapuas Hulu. Secara geografis pemukiman kelompok ini membaur dengan kelompok Dayak Suaid dan juga Kantu’. Dayak Seberuang menurut catatan J. U. Lontaan (1975:61) merupakan salah satu dari 61 kekeluargaan dalam kelompok Dayak Ot Danum.
Seberuang merupakan nama sungai yang ada di Kabupaten Kapuas Hulu. Ketika masih di Kapuas Hulu, orang Seberuang berkampung di Beluis, Ranyai, Sayur, Sebalang, Sungai Antu, dan Bekuan. Cerita tentang asal-usul orang Seberuang yang dituturkan adalah mereka berasal dari Lendau Mungguk Ara. Di sana mereka terkena wabah penyakit sehingga mereka pindah ke Tampun Juah. Namun, di Tampun Juah pun mereka mendapat cobaan dari orang Kana Maen. Orang Kana Maen membuat bana tai ile sehingga di mana-mana ada tahi. Mereka tidak tahan dan pindah ke Nanga Senentang yang sekarang adalah Sintang. Mereka pindah ke Sintang dengan membawa pusaka Tedung Kepung, Bujang Tanjung, dan Segintar Alam. Ketiga pusaka itu disebut dengan Meriam Pejanji. Dari Sintang, dengan dipimpin Tuak Laja mereka pindah ke Tembawang Beruang. Sekarang, tembawang itu masih ada, yaitu berupa sebuah bukit.
Tiga anak Tuak Laja itu adalah Temenggung Cukah, Temenggung Caling, dan Temenggung Merebai. Yang menurunkan orang Seberuang di Mensiap Tanjung itu adalah keturunan Temenggung Cukah. Temenggung Cukah beranakkan Andau, Andau beranakkan Lansi. Lansi beranakkan Raja Nangga. Temenggung Merebai mudik Sungai Tempunak. Sementara itu, Temenggung Caling menurunkan orang-orang yang ada di sebelah kanan Sungai Kapuas. Paoh Benoa. Di Desa Temiang Kapuas kampungnya adalah Temanang, Mirah Air, Sukai Hilir, Sukau Hulu, dan Sungai Adau. Desa Ensabang, kampungnya adalah Ensabang, Sungai Jaung, Sungai Tamang, Tanah Kaya, dan Pringanyang.