Gunung Tiong Kandang: Rumah Bersama Spiritual Adat Dayak


Ritual Adat Dalam Tradisi Ganjor pada 2019. Digelar di Balai Desa Tae sebelum dilanjutkan ke Bukit Tiong Kandang. Foto: Dok.ID/KR.
9 Desa di LIngkar Tiong Kandang
Satu kesatuan ekosistem itu setidaknya meliputi 9 kedesaan di Lingkar Tiong Kandang. 9 desa itu adalah Desa Tae, Temiang Mali, Kebadu, Semoncol, Makawing, Desa Hilir, Padi Kaye (di wilayah Kab. Sanggau). Kemudian, Desa Balai Peluntan, dan Desa Dara Itam I yang secara administratif masuk wilayah Kab. Landak.
Dari 9 desa tersebut, baru 1 desa, yakni Desa Tae, Ketemenggungan Tae yang telah mendapatkan SK Nomor 326 tahun 2018 tentang pengakuan Masyarakat Hukum Adat Ketemenggungan Tae dengan luas wilayah adat 2.538 Ha dari Bupati Sanggau, dan SK Nomor 5770 Hutan Adat Tae dengan luas 2.189 Ha dari Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Ketemenggungan Tae berada di Desa Tae, Kecamatan Balai Kabupaten Sanggau Provinsi Kalimantan Barat. Desa Tae dapat ditempuh sekitar 4 jam perjalanan darat dari Kota Pontianak dengan aksesibilitas yang cukup baik.
Suasana Pemukiman Warga Tae yang Menyatu Dengan Ekosistem Alam. Foto: Dok.ID/KR.
Masyarakat Adat Ketemenggungan Tae bermukim di 8 kampung di Desa Tae, meliputi Kampung Mak Ijing, Bangkan, Tae, Teradak, Padang, Peragong, Semangkar dan Maet. Jumlah penduduknya adalah 1.550 jiwa, terdiri dari 744 perempuan dan 806 laki-laki (Kecamatan Balai dalam Angka 2020).
Butuh Penataan Bersama
Secara kasat mata, kondisi ekosistem Tiong Kandang saat ini relatif mulai mengkhawatirkan. Tak dipungkiri, Tiong Kandang memiliki daya tarik panorama alami dan nilai keramat. Semakin terbukanya informasi tentang Tiong Kandang membuka peluang bagi banyak pihak berdatangan di kawasan hutan adat tersebut. Yang paling sering naik Gunung Tiong Kandang adalah komunitas pecinta alam dari kalangan pelajar dan kampus di berbagai daerah di Kalimantan Barat.
Masalah terganggunya ekosistem Tiong Kandang tersebut juga terungkap dalam Dialog Pemajuan Kebudayaan pada Kamis (25/11). Dalam wawancara terpisah, Pak Karya, juru kunci Tiong Kandang dari Kampung Bangkan mengatakan bahwa kondisi Tiong Kandang kini kurang asri seperti beberapa tahun yang lalu seiring dengan semakin bebasnya orang masuk ke kawasan Tiong Kandang.
“Ini perlu penataan yang serius supaya keasriannya terjaga dengan baik. Tiong Kandang adalah sumbat dunia. Bila keasriannya terganggu, maka bisa muncul berbagai ancaman terhadap seluruh kehidupan di lingkar Tiong Kandang itu sendiri,” ujar Pak Karya mengingatkan.*