TIONG KANDANG: RUMAH BERSAMA SPIRITUAL ADAT DAYAK
Oleh: Giring
Aktivis Pancur Kasih; Koordinator Divisi Riset, DokPub Institut Dayakologi
Tiong Kandang bukan sekedar sebuah lanskap berupa gunung, yang secara administratif berada di wilayah Kabupaten Sanggau dan Landak. Keberadaan Gunung Tiong Kandang sangat penting bagi keberlanjutan penghidupan holistik dan identitas budaya Komunitas Adat sekitarnya.
Lebih dari itu, Tiong Kandang pada hakikatnya adalah situs budaya yang sakral; keramat. Mengapa disebut demikian? Hal ini karena dalam praktik agama Dayak yang diekspresikan dalam beragam ritual, ekosistem asri Tiong Kandang berfungsi sebagai suatu tempat yang sakral sebab di situlah komunitas adat menyatakan ungkapan rasa bersyukurnya, berniat dan menyatakan doa-doanya.
Berbagai kelompok suku asli Kalimantan yang berada di Kabupaten Sanggau dan Landak, utamanya Komunitas Adat di lingkar Tiong Kandang memposisikan ekosistem Tiong Kandang sebagai simpul ikatan ritual spiritual dan sosio-kulturalnya.
Tiong Kandang tidak saja penting karena menjadi ‘saksi nyata’ terkait pengalaman sejarah migrasi atau perpindahan generasi para pendahulu, dan kisah-kisah epik kepahlawanan masa lampau nenek moyang Komunitas Adat di Lingkar Tiong Kandang. Tiong Kandang bahkan disebut-sebut dan menjadi bagian tak terpisahkan dalam mantra-mantra maupun doa-doa adat.
Selain itu, Tiong Kandang, juga kaya dengan keragaman hayatinya (biodiversity), mulai dari sumber air bersih, tanaman dan tumbuh-tumbuhan hutan hingga beragam hewannya. Semua itu berguna bagi keseluruhan aspek kehidupan komunitas adat sekitarnya; menjadi daya dukung bagi ekosistemnya.
Keanekaragaman hayatinya juga dapat menjadi daya tarik bagi siapa saja yang bergiat dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, baik disiplin ilmu yang bernilai saintifik maupun humaniora dan budayanya.