43 TAHUN KIPRAH YKSPK: TERUS ADA KARENA CINTA KASIH

1.164 Views

Lihat juga: https://kalimantanreview.com/sanggar-asisi-batuah-website-diluncurkan-di-acara-puncak-peringatan-hari-jadi-ykspk-ke-43-tahun/

“Untuk itu sebuah website perlu terus dimutakhirkan informasi. Orang luar, para mitra dapat dengan mudah dan cepat mengetahui informasi tentang berbagai perkembangan aktivitas kelembagaan kita,” pungkas John.

Terus Ada karena Cinta Kasih

“Tak ada organisasi yang baik yang mampu bertahan apabila tanpa cinta kasih, meskipun kadangkala jatuh, tapi bangun kembali. Cinta kasih itu bersifat tetap, integral, dan inklusi,” kata RD. Edmund C. Nantes, OP dalam homilinya ketika memimpin misa syukur 43 Tahun YKSPK, Senin (29/4/2024).

Keberadaan YKSPK mampu terus berkiprah hingga 43 tahun sekarang membuktikan YKSPK mencintai sesama manusia dalam keutuhannya. YKSPK terus ada karena cinta sejati. Tidak setengah-setengah. Oleh karena itu, YKSPK tidak hanya menyelenggarakan sekolah formal saja. Tapi bidang-bidang terkait lainnya secara holistik.

Direktur YKSPK, Antimus menyampaikan sambutannya.

“Aspek-aspek kehidupan yang dilayani Yayasan ini holistik. Di antaranya ekonomi, pemberdayaan masyarakat, pemberdayaan perempuan adat dan kaum muda, hingga lingkungan hidup. YKSPK mengembangkan bidang-bidang lainnya secara terintegrasi. Lebih dari itu, cinta kasih kepada sesama juga harus memiliki aspek inklusi; melayani yang lainnya dan merangkul semua. Bahkan bersatu dengan alam. Tidak heran apabila, Pancur Kasih (Red: YKSPK) senantiasa mendidik anggota masyarakat agar bertanggungjawab dalam menggunakan alam. Bukan semata-mata memanfaatkan, tapi juga melestarikannya. Iman dan cinta kasih menjadi arah untuk semua itu,” ujar Pastor Nantes, dalam homilinya.

Setia pada Akar, Setia pada Komitmen

Sejak didirikan 43 tahun lalu YKSPK menjaga komitmen, pro aktif mendukung, dan menjadi bagian dari gerakan lingkungan hidup. Oleh karena itu, sikap Yayasan terhadap lingkungan dan alam ini sangat jelas.

YKSPK berpendirian bahwa manusia memang diberi kebebasan untuk memanfaatkan alam, tapi juga harus melestarikannya. Alam ini adalah rumah bersama semua makhluk. Manusia tidak bisa memisahkan diri dari lingkungan alam.

YKSPK sejak awal kiprahnya pada 1981, melalui SMP dan 1984 melalui SMA St. Fransiskus Asisi, turut menciptakan manusia-manusia yang nantinya “menjadi orang”, yang siap dan berkapasitas mendukung pengembangan pendidikan, pengambilan keputusan di lembaga legislatif, mendukung pelayanan Gereja dan umat melalui panggilan imamat kepada peserta didik dan alumninya.

YKSPK bersama karya-karyanya selalu ada dan berkesinambungan. Berkat iman, YKSPK mengalirkan cinta kasihnya yang berkelanjutan bagaikan Pancur Air yang memberikan kehidupan bagi banyak orang di sekitarnya tanpa harus kehilangan akar budaya dari mana Yayasan ini lahir.

Semoga YKSPK terus berkiprah memberikan manfaat bagi semakin banyak sesama yang memerlukan. [*]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *