Pendidikan Mulok Multikultur di KalBar Diapresiasi Para Tokoh Madura

1.726 Views

Pontianak, KR–Tokoh muda Madura Kalimantan Barat dan pengurus MISEM Kalbar, Subro, M.Ag mengatakan bahwa pengalaman MISEM berkolaborasi bersama ANPRI (Aliansi Perdamaian dan Transformasi) dan Institut Dayakologi, juga telah didiseminasikan di dalam Kongres Kebudayaan Madura di Sumenep, beberapa waktu lalu. Ia mengatakan bahwa sambutan para tokoh intelektual Madura yang berprofesi sebagai dosen di berbagai perguruan tinggi di Jawa memberikan apresiasi yang sangat positif karena di dalam buku bahan ajar Pendidikan Mulok Budaya dan Multikultur di Kalimantan Barat yang selama itu menjadi bahan ajar di sekolah-sekolah SMP/sederajat mitra ANPRI di Kalbar terdapat materi tentang kebudayaan Madura.

Pengalaman tersebut menjadi bahan diskusi di antara para tokoh Madura itu. “Satu pelajaran yang saya petik adalah bahwa saat mereka berdiskusi dan berdebat dalam Kongres Kebudayaan Madura itu, kita di Kalbar sudah jauh lebih dulu menerapkan pendidikan mulok budaya multikultur, terlepas dari apakah di dalam prosesnya masih ada keterbatasan-keterbatasannya,” ujar Subro, yang kerap disapa Cak Subro ini dalam FGD Merawat Perdamaian dan Keberagaman melalui Pendidikan Muatan Lokal dan Multikultur di Masa Pandemi Covid-19 di Kalimantan Barat: Refleksi Praksis Dan Akademis yang diselenggarakan oleh Aliansi Perdamaian dan Transformasi (ANPRI) di Jurung Institut Dayakologi Pontianak, Kamis (10/9/2020).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *