PILEG

1.687 Views

tetapi kalau virus Pileg (ulah politisi busuk, pemilih busuk, penyelenggara Pemilu busuk dan Pengawas Pemilu busuk), adakah obatnya? Bagaimana cara para kontestannya terutama para Caleg yang kena pilek dan juga para petugas Pileg? tentu juga bagaimana dengan kita sebagai penentu suara para Caleg yang akan terpilih?

Pada Pemilu 2004, tidak sedikit para Caleg yang kena pilek dan lebih para lagi masuk Sungai Bangkong (dulunya nama keren rumah sakit jiwa – RSJ di Pontianak yang sekarang pasiennya banyak ditempatkan di Bodok – Singkawang). Banyak media yang menganalisa, pada Pileg kali ini akan banyak Caleg yang tidak hanya sekadar pilek, tetapi lebih para lagi menginap di RSJ dan hotel prodeo. Di Jawa Barat saat ini, pihak RSJ malah sudah menyiapkan tempat untuk para calon pasiennya. Jangan lupa, anda yang bukan Caleg juga bisa menginap di RSJ dan hotel prodeo. Mengapa? Anda akan bingung memilih banyak partai dan Caleg. Kalau sepuluh orang dari Caleg itu adalah kawan, kerabat dan teman seperjuangan, anda bisa pusing kepala dankalau tidak kuat mental bisa masuk RSJ. JIka anda mendapat uang palsu dan kebetulan ditangkap polisi, anda bisa masuk hotel prodeo. Hatil-hatilah menerima uang saat ini, karena banyak uang palsu yagn beredar. Maka, terapkanlah 3 D (diraba, dilihat dan diterawang).

Di berbagai media juga diberitakan para oknum caleg yang sudah masuk bui. Ada yang gara-gara jual ganja untuk modal kampanye, hasilnya tentu mendekap di bui. Ada juga yang ual hart abendanya untuk modal kampanye. Kita khawatir saja, kalau kalah nanti yang bersangkutan menjadi gelandangan.

Tetapi anda jangan khawatir. Agar tidak pilek, tidak menginap di RSJ dan hotel prodeo, ada resep mujarab universal yagn berlaku untuk seluruh anak bangsa. Apa itu? Amalkan Pancasila. Coba hafalkan dan terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Semua persoalan pasti bisa teratasi. Kalau Pancasila diterapkan, kita akan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, menghargai dan adil terhadap sesama, bersatu dalam hal yang positif, bermufakat untuk menyelesaikan permasalahan dan tentu semuanya akan sejahtera lahir batin. Atau, saya curiga, jangan-jangan karena diserang wabah pilek, kita lupa dengan Pancasila, menganggapnya remeh, hafal di luar kepala sehingga tidak diterapkan dalam hidup sehari-hari. Semoga tidak.

Di tengah hiduk-pikuk Pleg di Inonesia saat ini, ada tiga nama yang sangat berharga karena selalu disebut setiap saat. Siapa mereka? Pertama, Dewan. Ada orang yang bernama asli Dewan, seumur hidup menjadi dewan. Kedua, Cale. Ada yang bernama asli Cale dan seumur hidup menjadi cale – calon legislatif), dan ketiga, Presiden (anak-anaknya Djaduk Ferianto-keponakan SBY – Si Butet Yogya), seumur hidup menjadi presiden.

Tidak satu orang pun bisa menggagalkan mereka menjadi Dewan, Caleg dan Presiden. Meskipun ada orang yang bernama asli Hakim, tidak berhak mengganti tiga nama itu, kecuali dengan perubahan akta notaris dan ritual adat ganti nama.

Lalu bagaiman kita menyikapi Pileg 9 April 2009 ini? Bersabarlah dalam segala hal, sehingga Pleg tidak membuat kita pilek. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *