DIALOG KEBUDAYAAN PARA KETUA MASYARAKAT DAYAK IBAN SARAWAK – INSTITUT DAYAKOLOGI
“Kita harus optimis bahwa hubungan Dayak Sarawak-Kalimantan Barat akan membawa perubahan yang lebih baik bagi masyarakat kita ke depannya. Kami mengajak kita semua untuk hadir pada gawai tampun juah yang akan dihelat akhir Agustus ini, datanglah, apalagi Tampun Juah merupakan rumah dan Menua asal orang Dayak dari kelompok Ibanik dan Bidayuhik, “ujar Gunui’.

Masalah yang Dihadapi Dayak
Temenggong Samuel Lawin menyebut bahwa rombongan puas sekali mendengar paparan Direktur ID. Dia mengatakan masalah yang dihadapi orang Dayak sama saja, walaupun kita dipisahkan oleh 2 negara. Kami orang Dayak seringkali bersinggungan dengan urusan politik praktis karena elite politik menyeret kami. “Saya setuju bahwa politik itu sendiri baik, tapi kadangkala aktor politik lah yang membuat persoalan-persoalan politik menimpa masyarakat kecil. Saya harap suatu saat nanti ID dan lembaga mitranya bisa melawat ke Sarawak untuk berbagi cerita dengan masyarakat Dayak di sana,”katanya sembari mengucap terima kasih kepada keluarga besar INSTITUT DAYAKOLOGI.
H. Sutomo Mana, selaku pendamping lawatan itu mengatakan para ketua dari Sri Aman ini ingin mendengar dari dekat bagaimana sejarah dan kiprah ID dan Gerakan Pemberdayaan Pancur Kasih umumnya bagi masyarakat Dayak di Kalimantan Barat.[ ]

