NYANYIAN MANTRA KESELAMATAN DI HUTAN KERAMAT ADAT TEMBAWANG TAMPUN JUAH
Penulis: Manuk Kitow | Foto: DokID | Editor: R. Giring
Segumon, Lubuk Sabuk, Sekayam, KR—Pemandangan di Tembawang Keramat Adat Tampun Juah, kampung Segumon, Sabtu pagi itu (13/8/2022) tampak berbeda sekali.
Warna-warni busana adat para pengunjung, harmoni suara tabuhan gendang, tawak, kulintang meramaikan Hutan Adat Tembawang Tampun Juah yang biasanya lengang itu.
Sekitar 300-an orang terdiri dari perempuan dan laki-laki, orang tua dan anak muda berhimpun di hutan adat yang terletak di batas negeri itu.
Suku bangsa Dayak, khususnya dari rumpun Bahasa Ibanik dan Bidayuhik sedunia bersatu melaksanakan ritual adat di Tanah Menua Asal Tampun Juah, Kampung Segumon. Mereka duduk dalam 4 kelompok beralaskan terpal sesuai bahan ritual yang telah disiapkan.
Sekitar pukul 09.00 Wib, Sabtu (13/8/2021), Tuboreh Bi Somu Pak Dor, Pak Agustinus Made, Manang Iban Sebaruk, dan perwakilan Iban Sarawak dan Sabah, Malaysia, serta Subsuku Dayak Kanayatn menggelar ritual adat di Hutan Keramat Adat Tampun Juah.
Ritual digelar di lokasi tempat berdiri kokoh pantak, pentik, pedagi dan tiang sandung yang terletak di bawah pohon beringin besar dan tinggi itu.
Ritual adat mesti dilakukan di Tampun karena besok akan ada ritual Ngumpan Sandung Kenyalang di lokasi pembangunan Rumah Budaya Menua Asal Tampun Juah.