ID Dukung Mahasiswa UNTAN Lestarikan Bahasa Daerah dengan Aplikasi Kamus


Pontianak, KR
Baru-baru ini, Selasa (28/7/2020), Tri Florens Doni, peneliti Bahasa Daerah mempersentasikan sebuah aplikasi kamus bahasa di Jurung Institut Dayakologi, Pontianak. Aplikasi kamus itu merupakan hasil pengembangan riset untuk skripsi S1 di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Tanjungpura, Pontianak, yang berlangsung kurang lebih sudah tahun ini.
Flo, demikian sapaan akrabnya, mengatakan bahwa dia bermaksud mendapatkan saran dan masukan dari Institut Dayakologi terhadap hasil sementara penelitiannya tersebut. “Saya kembali menemui Bapak/Ibu di Institut Dayakologi untuk meminta saran-saran maupun masukan terhadap hasil sementara penelitian saya agar skripsi saya nantinya bisa lebih baik lagi sehingga semakin layak untuk diuji,” ujar pria asal Balai Semandang Jaya tersebut. Dalam kesempatan tersebut, dia juga mengucapkan terima kasih atas dukungan Institut Dayakologi selama ini, yang mempermudahkan akses padanya dalam melakukan penelitian atas 5 (lima) bahasa dari Subsuku Dayak di Kalimantan Barat.
Aplikasi kamus tersebut akan berisi setidaknya 200 kata asasi dari 400-an kata asasi dari masing-masing 5 (lima) bahasa, yakni Bahasa Bangae’ Moro dari Subsuku Dayak Banyuke-Moro Batukng, Bahasa Benatuq dari Subsuku Dayak Jalai Benatuq, Bahasa Perigiq dari Subsuku Dayak Jalai Perigiq, Bahasa Banyadu’ dari Subsuku Banyadu’ dan Bahasa Banana’/Ba’ahe dari Subsuku Dayak Kanayatn. “Aplikasi kamus ini juga dapat digunakan untuk menterjemahkan kalimat maksimal 8 (delapan) kata dari 5 (lima) bahasa daerah tadi ke dalam Bahasa Indonesia,” jelas Flo di hadapan Pengurus ID dan Tim ID.

Flo menambahkan, alasannya merancang aplikasi kamus terjemahan Bahasa Dayak ke dalam Bahasa Indonesia adalah karena ia prihatin terhadap fenomena terdegradasinya bahasa dan budaya daerah, khususnya Bahasa Dayak yang terus terjadi hingga terancam punah karena berbagai faktor. Ke depan, ia berharap dapat mengembangkan aplikasi kamus terjemahannya sehingga dapat diakses secara offline dan menjangkau masyarakat luas.
mantap salam dayak