Hari Bumi, Jauhkan Kalbar dari Ancaman Bahaya Radiasi Nuklir-PLTN
Penulis: Manuk Kitow | Foto: Sekretariat Walhi Kalbar | Editor: R. GIring
Pontianak, KR – Dalam momentum peringatan Hari Bumi pada 22 April 2024, Walhi Kalimantan Barat menandainya dengan diskusi bertema “38 Tahun Bencana Chernobyl – 26 April, Mau Buat Apa?”
Diskusi tematik itu melibatkan sejumlah rekan jejaring untuk bertukar gagasan tentang isu lingkungan dan berbagai bentuk kolaborasi aksi yang dapat dilakukan. Tak ketinggalan, pada diskusan juga mendiskusikan wacana pembangunan PLTN yang tapak pembangunannya di daerah Kabupaten Bengkayang.
Lihat juga: https://kalimantanreview.com/pancur-kasih-pak-wiranto-mohon-klarifikasi-tuduhan-kepada-peladang/
Hal tersebut dinyatakan dalam rilis Walhi Kalbar yang disampaikan kepada KalimantanReview.Com pada sore, 22 April 2024. Menurut Walhi Kalbar, kondisi lingkungan hidup Kalimantan Barat dari tahun ke tahun semakin rapuh. Hal itu karena intensitas kebencanaan akhir-akhir ini. Selain bencana ekologis banjir, longsor dan puting beliung juga kerap melanda sejumlah wilayah di Kalimantan Barat.
Lihat juga: https://kalimantanreview.com/negara-bertindak-tambang-bodong-ancam-borneo/
Rilis itu juga mencontohkan bahwa beberapa waktu lalu, banjir menggenangi beberapa daerah dan akses jalan di Kecamatan Sengah Temila Kabupaten Landak. Bencana geologis berupa gempa juga akhir-akhir kerap menghantui warga Kalimantan Barat.