DARI PEDAGI GUNA MOHON KESELAMATAN DAN MEMBUKA HAMBATAN MAGIS UNTUK KELANCARAN GSTJ TAHUN 2022

644 Views

Penulis: Manuk Kitow | Foto: DokID | Editor: R. Giring

Segumon, Lubuk Sabuk, Sekayam, KR—Cuaca cerah, pukul 09:00 pagi hingga 12.30 Wib, Kamis (11/8/2022), belasan orang berkumpul di lokasi Pedagi Guna, Kampung Segumon, Desa Lubuk Sabuk, Kec. Sekayam Kab. Sanggau.

Ada orang Bi Somu dari Kec. Noyan, orang Iban Sebaruk dan Sisang dari Kec. Sekayam. Tiga perwakilan Subsuku Dayak penyangga kawasan Tembawang Tampun Juah itu sedang melaksanakan Ritual Nsangi.

Dalam adat orang Bi Somu, Nsangi dipimpin tukang Tuboreh. Agustinus Made adalah pemimpin ritual Nsangi yang didatangkan langsung dari dari Noyan. Pria 65 tahun asal Kojup ini bertugas menyampaikan mantra-mantra kepada Tompo (Sang Pencipta), leluhur, penunggu hutan, tanah, air wilayah Kampung Segumon.

Kepada Tompo, leluhur, para penunggu hutan, tanah, air di wilayah Kampung Segumon, diberitahukan bahwa selama 3 hari ke depan akan digelar Gawai Serumpun Tampun Juah. Pusat acaranya di tembawang dan di lokasi Pembangunan Rumah Budaya Tampun Juah.

Nsangi juga meminta perlindungan dan keselamatan untuk orang yang hadir, seluruh warga komunitas Tampun Juah dan seluruh rangkaian acara GSTJ 2022 yang akan digelar hari Jumat-Minggu (12-14/8/2022).

Agustinus Made menjelaskan, sebelum ritual adat di kawasan Tembawang Adat Tampun Juah, maka lebih dulu melakukan ritual Nsangi di Pedagi Guna  yang terletak di dalam kampung Segumon.

Nsangi di Pedagi Guna bermaksud untuk memberi tahu Tompo, leluhur dan penunggu hutan, tanah, air bahwa akan dilaksanakan gawai selama 3 hari dan khususnya lagi akan ada ritual adat di Tembawang Adat Tampun Juah dan lokasi Pembangunan Rumah Budaya Menua Asal Tampun Juah,” jelas Agustinus Made.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *