CUGK Fasilitasi Temu OMK, se Paroki St. Maria Asspumpta, Tanjung


VITALIS
Ketapang, KR
Pada tanggal 29 Desember 2014, OMK (Orang Muda Katolik) Paroki Santa Maria Assumpta, Tanjung mengadakan lokakarya sekaligus natalan bersama. Kampung Tanjung merupakan pusat Paroki Santa Maria Assumpta Keuskupan Ketapang, yang terdiri dari 46 stasi dan tersebar di 3 Kecamatan, Kecamatan Jelai Hulu, Kecamatan Manis Mata, serta Kecamatan Tumbang Titi.
Kegiatan OMK tersebut mengambil tema “Orang Muda Beriman, Berbudaya dan Cinta Lingkungan”. Lokakarya dan Natalan bersama tersebut dihadiri 200 an lebih orang muda demikian menurut ketua panitia Hilarius Hadi S. AN (24) dalam sambutan acara pembukaan. Kegiatan tersebut dilaksanakan selama 3 hari, di Kompleks Pedahasan Gemalaq, Credit Union Gemalaq Kemisiq (CUGK) kampung Tanjung dengan menghadirkan beberapa narasumber yang mumpuni di antaranya Romo Santo dari Sekretaris Kepemudaan KWI (Konferensi Wali Gereja Indonesia), Rm. Sutadi, Vikjend Keuskupan Ketapang, dan Pak Muliadi B, Deputy HRD CUGK, serta Vitalis Andi (Sekjend AMA-JK).
Dalam materinya Romo Santo menekankan bahwa OMK bukan hanya sekedar menjadi tulang punggung, tapi berkali-kali beliau menekankan bahwa OMK menjadi penentu kehidupan Gereja ke depan. Oleh sebab itu OMK harus terlibat dan melibatkan diri secara langsung dalam kegiatan-kegiatan gereja. Dalam wawancara eklusif dengan wartawan Radio Komunitas Manjing Tarah (RKMT), Rm. Santo mengingatkan kepada orang tua untuk selalu mendampingi kegiatan para OMK agar tidak salah arah.
Romo Sutadi mengedepankan metode diskusi dan dialog interaktif kepada para peserta, sehingga materi tentang pentingnya memelihara lingkungan dapat mudah diserap oleh para peserta. Pada akhir materi yang disampaikan oleh Vikjend Kesukupan Ketapang tersebut para peserta berdiskusi dan menghasilkan beberapa kesepakan lisan di antarnya, stop perluasan Sawit/Tambang, pertahankan lahan/hutan yang tersisa di kampung masing-masing, marilah kita menjadi OMK yang cinta lingkungan. Sebagai orang muda katolik, sudah saatnya untuk menyiapkan diri dalam bentuk perencanaan yang matang untuk menata kehidupan dalam aspek ekonomi, demikian ungkap Pak Muliadi B, dengan semangat saat menjadi narasumber yang membawakan materi tentang Peran OMK dalam Ekonomi Kerakyatan.
Materi yang tidak kalah menarik adalah yang disampaikan oleh Sekjend AMA-JK, yaitu tentang Peran OMK dalam Budaya yang mengajak peserta untuk sadar dengan degradasi budaya. Peserta diajak untuk menjadi pelaku budaya di kampungnya masing-masing, jika tidak ingin kehilangan identitas dan martabatnya sebagai orang Dayak.
Hari terakhir pertemuan ditutup dengan penanaman pohon di sekitar kompleks Pedahasan Gemalaq CUGK, sekitar halaman Gereja Santa Maria Assumpta Tanjung, dan sekitar lokasi Gua Maria Bukit Semangkak, yang sekarang lebih dikenal dengan Gua Maria Bukit Sion.
Malam terakhir kegiatan bertepatan dengan malam menyambut tahun baru 2015 digabung dengan ulang Tahun Paroki Santa Maria Assumpta, demikian ungkap Derry S (22) selaku seksi dokumentasi kegiatan. Kegiatan ini menjadi tidak bosan karena dalam waktu-waktu senggang selalu dihibur oleh grup Musik SantiX Band dan adanya atraksi penampilan seni budaya dari setiap stasi masing- masing.
Kegiatan ini sangat berkesan, dan saya banyak mendapat teman baru, hal yang paling menarik bagi saya adalah kegiatan anak muda dapat terkontrol agar tidak mabuk-mabukan, demikian ungkap Yustina (22) salah seorang pendidik yang menjadi peserta dari stasi Karang Dangin. Dalam evaluasi terakhir peserta merekomendasikan bahwa kegiatan serupa akan dilaksanakan di kampung/Stasi Semenjawat pada tahun 2015, soal waktu pelaksanaannya akan dibahas lebih lanjut demikian yang disampaikan oleh Pak Hamsah selaku pendamping OMK dari Dewan Paroki Santa Maria Assumpta Tanjung. [ ]