Audelya Siswi Persekolahan St. Fransiskus Asisi, Pontianak Peraih Prestasi Di Ajang Menyanyi

1.073 Views

Penulis: Manuk Kitow| Foto: DokAudel | Editor: Giring

Remaja cantik belia, lahir di Ngabang 14 tahun lalu ini menyanyi dari hati menuju ke hati pendengarnya. Mengesankan. Tak heran jika ia mendapat tepuk tangan yang meriah dari hadirin dan teman-teman sekolahnya dari SMP dan SMA St. Fransiskus Asisi, Pontianak.

Audelya, begitu ia disapa, penjiwaannya ketika menyanyi penuh daya tarik. Apalagi saat masuk ke bagian nada yang tinggi. Suaranya melengking meniti nada tertinggi lagu S.O.S De’un Terrien En Detresse.

Pemilik nama lengkap Audelya Callysta Alexander Audelya ini rupanya diam-diam mengidolakan Dimash Kudaibergen, pemilik range vocal yang unik dan suara tinggi sampai 6 oktaf, memiliki 8 macam suara yang jarang dimiliki penyanyi manapun, serta bisa menyanyikan 14 lagu dari bahasa berbeda.

Dimash adalah penyanyi terkenal yang sangat santun, penyayang anak-anak, memiliki karakter yang perfeksionis saat tampil di panggung. Fansnya dipanggil Dears berasal dari kalangan anak-anak hingga orangtua terutama ibu-ibu.

Dimash melejit saat memenangkan kontes menyanyi “The Singer 2017” di China. Ia menyanyikan S.O.S De’un Terrien En Detresse sehingga menjadi perhatian di kontes tersebut. YouTube nya mendapat views hingga 14 juta ketika ia menyanyikan lagu SOS secara live.

Harus diakui, lagu pop opera legendaris Perancis ciptaan Daniel Balavoine itu semakin mendapat sambutan yang sangat luas setelah dipopulerkan Dimash Kudaibergen, penyanyi asal Khazakshstan yang lahir pada 1994.

baca juga: ARISKA CITRA, DARA BANYhttps://kalimantanreview.com/ariska-citra-dara-banyuke-yang-inspiratif/UKE YANG INSPIRATIF

Sabtu (29/4/2023), lebih 200 hadirin, termasuk penulis merasa sangat terhibur dan menikmati vocal Audelya yang memukau. Penyuka ayam goreng ini berhasil mempersembahkan keindahan suaranya dan improvisasi teknik seriosa saat menyanyikan lagu pop opera legendaris Perancis itu “mencuri perhatian” hadirin yang memadati Baseman Gedung Asisi, Pontianak.

Audelya adalah anak pertama dari pasangan Tomi dan Evi Susanti. Ia memiliki 3 orang adik, semuanya laki-laki. Saat tulisan ini dirilis, ia sedang duduk bangku kelas VIII SMP St. Fransiskus Asisi, Pontianak.

Audelya pantas disebut remaja yang memiliki bakat menyanyi yang tak ingin disia-siakannya. Apalagi kesukaannya bernyanyi sudah tumbuh sejak ia masih berusia 5 tahun. Kini pun bakat bernyanyinya semakin terasah berkat gemblengan Wenny Zhu; guru vocalnya yang disiplin.

“Saya suka nyanyi sejak umur 5 tahun,” tulisnya singkat ketika melalui pesan WA. Ia memiliki beberapa hobi, di antaranya mendengarkan musik, memainkan alat musik tradisional yakni gong dan beduk, olah raga dan nonton film.

Prestasi

Audelya mengawali prestasinya sejak masih di usia 11 tahun. Beberapa prestasi yang telah ia raih di antaranya adalah (a) Juara 1 Lomba Karaoke Pop Mandarin BPAS 69 Cup Kategori Junior tahun 2020; (b) Juara 1 Nasonal dan Internasional Lomba Menyanyi Culture of China Water Cup, Shui Li Fang Bei tahun 2021; (c) Juara 2 Lomba Karaoke Piala Melody Musim Semi, Chun Tian De Zuan Li tahun 2022; (d) Juara 3 Lomba Karaoke Lagu Mandarin Open Cup Tingkat Nasional tahun 2022.

Di dalam lubuk hatinya yang paling dalam, Audelya muda menambatkan cita-cita dan harapannya suatu kelak menjadi artis. “Saya berharap agar bisa terus bernyanyi hingga meraih prestasi dan menjadi artis sehingga bisa membanggakan kedua orang tua, guru vocal saya, sekolah saya, warga Pontianak dan Indonesia umumnya,” pungkasnya.

Terjemahan Lirik S.O.S De’un Terrien En Detresse

Sejak dipopulerkan kembali oleh Dimash Kudaibergen, lagu pop opera ciptaan Daniel Balavoine ini semakin populer di berbagai negara. Setelah memenangkan kontes menyanyi “The Singer 2017” di China, Dimash mendapat tempat di hati penggemarnya di China, juga di berbagai negara pecahan Uni Sovyet, Amerika, Dubai, Jepang, Jerman dan Korea Selatan.

baca juga: https://kalimantanreview.com/dukung-pelestarian-kebudayaan-dayak-kandida-maro-rayo-sumbangkan-salinan-tesisnya-untuk-institut-dayakologi/

Sepintas lalu, lirik lagu ini seperti pengantar tidur bagi sang anak sambil mengajak sang anak (pendengarnya) untuk bertanya tentang hidup di dunia ini. Berikut terjemahan lirik lagu legendaris Perancis berjudul S.O.S De’un Terrien En Detresse.

Kenapa aku hidup, kenapa aku mati?

Kenapa aku tertawa, kenapa aku menangis?

Ini adalah S.O.S

Dari makhluk bumi yang merana

Aku tak pernah yakin pada diriku sendiri

Lebih baik aku menjadi burung

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *